SUKABUMIKU.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi banjir rob yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia pada Jumat, 14 Februari 2025.
Fenomena ini diperkirakan akan berdampak pada aktivitas masyarakat di daerah pesisir serta berisiko mengganggu transportasi, permukiman, dan kegiatan ekonomi di kawasan terdampak.
Menurut BMKG, beberapa wilayah yang harus mewaspadai banjir rob meliputi:
- Kepulauan Riau
- Kepulauan Bangka Belitung
- Pesisir Banten
- Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Maluku Utara
- Papua Selatan
Penyebab dan Dampak Banjir Rob
BMKG menjelaskan bahwa banjir rob ini dipicu oleh fase bulan baru yang bersamaan dengan peningkatan tinggi gelombang dan pasang surut air laut. Hal ini dapat menyebabkan genangan air di beberapa wilayah pesisir, terutama di dataran rendah yang rentan terhadap kenaikan permukaan air laut.
Selain itu, faktor cuaca seperti angin kencang dan hujan dengan intensitas tinggi juga dapat memperburuk kondisi banjir rob di beberapa daerah.
Imbauan bagi Masyarakat
BMKG mengimbau masyarakat di wilayah pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak banjir rob, terutama bagi mereka yang bermukim di dekat pantai, pelabuhan, atau kawasan pesisir lainnya. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi dampak banjir rob:
- Waspadai jadwal pasang surut air laut dan siapkan langkah mitigasi jika terjadi kenaikan air secara tiba-tiba.
- Amankan barang berharga dan kendaraan ke tempat yang lebih tinggi guna menghindari kerusakan akibat genangan air.
- Meningkatkan kesiapsiagaan di area pelabuhan dan pesisir untuk mengurangi risiko gangguan pada aktivitas nelayan dan transportasi laut.
- Memantau informasi terbaru dari BMKG melalui situs resmi atau media sosial untuk mendapatkan perkembangan kondisi cuaca terkini.
BMKG mengingatkan bahwa fenomena banjir rob ini bisa berlangsung selama beberapa hari ke depan. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang guna meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengakses website resmi BMKG atau menghubungi pihak terkait di masing-masing daerah terdampak.(Sei)