SUKABUMIKU.id – Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono, akhirnya angkat bicara mengenai kondisi ruas Jalan Baros-Sagaranten, tepatnya di Kampung Jati, Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. Jalan provinsi tersebut nyaris putus akibat retakan tanah dan longsoran yang menyebabkan amblasnya tanah di bawah badan jalan.
“Kondisi tanah di bawah jalan tersebut amblas setinggi 2 meter dengan panjang sekitar 20 meter. Penyebabnya adalah longsoran pada lereng bagian bawah jalan, sehingga beton jalannya menggantung,” ungkap Bambang pada Jumat (29/11/2024) malam.
Bambang menjelaskan bahwa perbaikan jalan akan dimulai pada Sabtu (30/11/2024). Saat ini, alat-alat berat sedang dalam proses mobilisasi ke lokasi. Perbaikan ini berada di bawah tanggung jawab PT Trimukti, selaku pihak ketiga penyedia jasa pemeliharaan jalan.
“Besok perbaikan akan dimulai, dan pihak ketiga akan membongkar beton jalan yang menggantung. Beton tersebut akan digantikan dengan material baru,” kata Bambang.
Pekerjaan ini diperkirakan memakan waktu sekitar dua minggu. Untuk memastikan pekerjaan berjalan cepat, Bambang akan mendesak PT Trimukti agar bekerja lebih maksimal.
“Kami akan mendesak PT Trimukti untuk bergerak cepat. Target kami, jalan ini bisa selesai dalam dua minggu ke depan,” tegasnya.
Mengingat kondisi tanah yang labil dan rawan bencana, perbaikan jalan akan menggunakan sistem hotmix alih-alih betonisasi.
“Jika menggunakan betonisasi, dikhawatirkan akan terjadi amblasan lagi di kemudian hari. Hotmix menjadi pilihan terbaik karena lebih fleksibel di atas tanah yang rawan pergerakan,” jelas Bambang.
BMPR Jabar juga mengimbau para pengguna jalan untuk berhati-hati, khususnya di kawasan Kilometer 112-200 yang terdampak bencana. Selama proses perbaikan, arus lalu lintas akan dialihkan menjadi satu jalur di area tersebut.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Pengguna jalan diharap lebih berhati-hati, terutama di musim hujan dengan intensitas tinggi seperti sekarang. Wilayah ini sangat rawan bencana longsor,” ujar Bambang.
Diharapkan, perbaikan yang dilakukan secara cepat dan tepat ini dapat mengembalikan akses jalan seperti semula, sehingga mobilitas warga tidak lagi terganggu. (Ky)