Berita SukabumiSukabumi

Buruh Migran Terbesar di Desa Kebonpedes, Ini Faktanya

×

Buruh Migran Terbesar di Desa Kebonpedes, Ini Faktanya

Sebarkan artikel ini

SUKABUMIKU.id-– Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, merupakan salah satu desa di Kabupaten Sukabumi yang masuk pada daerah penyumbang buruh migran terbanyak di Sukabumi.

Bahkan, di desa Kebonpedes ini terdapat sebuah jalan kecil yang dinamai Gang Jeddah tepatnya di Kampung Pamoyanan Pentas, Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi.

Para Pekerja Migran Indonesia ( PMI ) Luar negeri di desa Kebonpedes kebanyakan kalangan wanita, mereka bekerja didominasi ke Negara Timur Tengah.

Baca Juga: Berkat Program Yang Dijalankan, Polres Sukabumi Dapat Apresiasi Dari IPW

Penamaan Gang Jeddah itu spontan disebut masyarakat, karena kebanyakan warga di gang tersebut menjadi buruh migran. Kita mengetahui bahwa Jeddah merupakan nama wilayah di Arab Saudi.

Kebiasaan masyarakat telah menyebut Gang Jeddah ini sudah lama dan berlangsung hingga sekarang. Meskipun tidak semua warga di sana menjadi buruh migran di Arab Saudi. Melainkan ada yang ke Malaysia an negara lainnya.

Pada tahun 80 dan 90-an, per tahunnya warga di kampung tersebut banyak sekali yang berangkat ke Timur Tengah hingga mencapai 50 orang.

Baca Juga: Berkat Program Yang Dijalankan, Polres Sukabumi Dapat Apresiasi Dari IPW

Namun sekarang memang sedikit,di tahun 2023 itu ada sekitar 3 sampai 4 orang warga di wilayah kampung itu bekerja ke Timur Tengah. Seperti Saudi Arabia.

Warga khususnya pada kalangan wanita yang ada di Gang Jeddah ini, dulunya banyak menjadi buruh migran yang sukses bekerja di Timur Tengah. Namun, ada sebagian lainnya yang pulang dalam keadaan bermasalah.

Latar belakang para warga yang berangkat menjadi buruh migran mayoritas berasal dari keluarga kurang mampu.

Berdasarkan data yang tercatat di SBMI Desa Kebonpedes, pada tahun 2023 ini terdapat dua warga di wilayah desa tersebut yang berangkat bekerja ke luar negeri secara prosedural sebanyak 2 orang. Namun, faktanya di lapangan yang kini masih bekerja di luar negeri, khususnya Timur Tengah itu, ada sekitar 30 orang.

puluhan warga yang berangkat bekerja ke luar negeri sebagai asisten rumah tangga itu, kebanyakan tidak meminta izin atau surat ke pemerintah desa dan pemerintah Kecamatan Kebonpedes.

Gang Jeddah yang memiliki panjang sekitar 3 meter tersebut, telah dilintasi warga 3 ke RT-an dengan jumlah jiwa sekitar 500 orang. jalan Kampung Pamoyanan Pentas ini, telah diberi nama Gang Jeddah, semenjak pada waktu tahun 1980, tepatnya saat pertama Negara Saudi Arabia mengeluarkan visa untuk pemberangkatan pekerja sebagai asisten rumah tangga dan sopir.

Saat ini, mayoritas warga atau mantan buruh migran yang ada di kampung tersebut lebih memilih bekerja seadanya di kampung halamannya dan tidak kembali bekerja ke luar negeri. Seperti mengelola pertanian, perkebunan dan berdagang. (Zota/*)