SUKABUMIKU.id – Demensia frontotemporal (DFT) adalah salah satu jenis penyakit neurodegeneratif yang memengaruhi otak, terutama di area depan (fronta) dan sisi temporal (temporal) otak.
Penyakit ini sering dikenal sebagai penyakit otak bagian depan-temporal, karena dua bagian otak ini berperan besar dalam kontrol perilaku, pengambilan keputusan, bahasa, dan fungsi sosial.
DFT merusak sel-sel otak dan menyebabkan gangguan progresif dalam kemampuan berpikir, mengingat, dan berperilaku.
Berbeda dengan jenis demensia lainnya, seperti Alzheimer yang lebih fokus pada memori jangka panjang, demensia frontotemporal cenderung memengaruhi perilaku, bahasa, dan fungsi eksekutif seseorang. Penyakit ini umumnya terjadi pada orang yang lebih muda, antara usia 45 hingga 65 tahun, meskipun bisa terjadi pada usia lebih tua.
Gejala Demensia Frontotemporal
Gejala DFT dapat bervariasi, tergantung pada bagian otak yang terkena. Secara umum, gejala utama meliputi:
- Perubahan Perilaku dan Kepribadian:
- Seseorang dengan DFT sering mengalami perubahan besar dalam perilaku sosial, menjadi lebih impulsif, kurang empati, atau bahkan agresif.
- Terdapat penurunan kontrol diri, yang membuat seseorang bertindak tidak sesuai dengan norma sosial.
- Gangguan Bahasa:
- Aphasia atau gangguan berbicara adalah gejala utama bagi banyak orang dengan DFT. Hal ini bisa menyebabkan kesulitan dalam berbicara, memahami bahasa, atau mencari kata yang tepat.
- Beberapa pasien mungkin mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat atau berbicara dengan jelas.
- Gangguan Eksekutif:
- Fungsi eksekutif yang melibatkan pengambilan keputusan, perencanaan, dan pemecahan masalah bisa terganggu. Ini dapat menyebabkan kesulitan dalam melaksanakan tugas sehari-hari yang membutuhkan perencanaan atau pengambilan keputusan.
- Masalah dengan Memori:
- Meskipun DFT lebih sering memengaruhi perilaku dan bahasa, beberapa pasien mungkin juga mengalami gangguan memori, meskipun tidak seberat Alzheimer.
- Kehilangan Kepedulian Sosial:
- Penderita DFT sering kali menunjukkan penurunan empati dan ketertarikan pada interaksi sosial, yang dapat menyebabkan isolasi sosial.
Penyebab dan Faktor Risiko
Demensia frontotemporal disebabkan oleh kerusakan pada neuron (sel otak) di area frontal dan temporal otak. Penyebab pasti kerusakan ini belum sepenuhnya dipahami, tetapi dalam beberapa kasus, mutasi genetik dapat memainkan peran penting. Penyakit ini dapat diwariskan dalam keluarga, dan beberapa jenis DFT memiliki pola pewarisan autosomal dominan, yang berarti ada kemungkinan 50% untuk mewariskan penyakit ini kepada keturunan.
Faktor risiko utama untuk DFT termasuk:
- Riwayat keluarga dengan penyakit serupa.
- Mutasi genetik tertentu, seperti pada gen MAPT dan GRN, yang sering ditemukan pada penderita DFT keluarga.
- Usia, meskipun DFT biasanya terjadi pada orang yang lebih muda (40-65 tahun).
Diagnosis dan Pengobatan
Diagnosis demensia frontotemporal dapat dilakukan melalui evaluasi klinis, tes neuropsikologis, pencitraan otak (CT scan atau MRI), dan tes genetik pada beberapa kasus. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan struktural di otak dan menilai fungsi kognitif serta perilaku.
Hingga saat ini, tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan DFT. Namun, beberapa langkah dapat membantu mengelola gejalanya, termasuk:
- Pengobatan Farmakologis:
- Obat-obatan seperti antidepresan atau antipsikotik dapat digunakan untuk mengurangi perilaku impulsif atau agresif.
- Terapi Perilaku dan Logopedi:
- Terapi bicara (logopedi) dapat membantu penderita dengan gangguan bahasa.
- Terapi perilaku kognitif dapat membantu mengelola perubahan perilaku dan sosial.
- Dukungan Sosial dan Keluarga:
- Dukungan dari keluarga dan komunitas sangat penting bagi penderita dan keluarga untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh penyakit ini.
Prognosis
DFT adalah penyakit progresif yang berkembang seiring waktu, dan dapat menyebabkan penurunan fungsi yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun rata-rata harapan hidup setelah diagnosis adalah sekitar 5-10 tahun, ini bervariasi tergantung pada individu dan seberapa cepat penyakitnya berkembang.
Demensia frontotemporal adalah penyakit otak yang serius dan memengaruhi perilaku, bahasa, dan fungsi eksekutif seseorang. Meskipun belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan, deteksi dini dan dukungan yang tepat dapat membantu pengelolaan gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan gejala yang mencurigakan, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli saraf untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.(Sei)