SUKABUMI – DPRD Kota Sukabumi tengah mempersiapkan rencana besar untuk memindahkan Gedung DPRD dan Pusat Pemerintahan Kota Sukabumi dari wilayah Cikole ke kawasan Cibeureum.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi pemerataan pembangunan dan pengembangan wilayah selatan kota yang dinilai memiliki potensi besar.
Ketua DPRD Kota Sukabumi, Wawan Juanda, mengatakan bahwa usulan relokasi ini telah beberapa kali diajukan, baik ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun ke pemerintah pusat.
Lokasi lahan yang direncanakan untuk pembangunan sudah tersedia seluas 0,8 hektare. Namun, proses relokasi ini masih terkendala oleh terbatasnya anggaran.
“Kita sudah usulkan berkali-kali. Lahannya ada, tinggal dibangun. Namun kita butuh dana sekitar Rp250 miliar. Kita ingin mengeksekusi segera, tapi terbentur kondisi anggaran yang saat ini tengah dalam masa efisiensi. Karena itu, kita butuh dukungan dari provinsi dan pusat,” ujar Wawan Juanda, Rabu (02/07/25).
Meski begitu, ia menegaskan bahwa DPRD tidak hanya menggantungkan harapan pada bantuan pemerintah pusat maupun provinsi. Pihaknya juga mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) agar pembangunan bisa lebih leluasa dilakukan secara mandiri.
“Kita support kepala daerah untuk terus meningkatkan PAD. Karena dengan PAD yang kuat, pembangunan bisa dijalankan tanpa terlalu bergantung pada bantuan luar,” tambahnya.
Menurut Wawan, rencana relokasi ini sudah pernah disampaikan kepada sejumlah kepala daerah, termasuk mantan Gubernur Ridwan Kamil dan Gubernur saat ini, Kang Dedi Mulyadi (KDM).
“Alhamdulillah, pak KDM siap untuk mensupport. Mudah-mudahan bisa segera direalisasikan,” ujarnya penuh harap.
Meski relokasi gedung DPRD dan pusat pemerintahan belum menjadi prioritas utama saat ini, Wawan menegaskan pihaknya akan terus memperjuangkan agenda tersebut karena dinilai sangat penting untuk mengatasi ketimpangan pembangunan di Kota Sukabumi.
“Saat ini pembangunan masih terfokus di Cikole yang sudah sangat padat. Sementara itu, wilayah seperti Baros, Cibeureum, dan Lembursitu perlu mendapatkan perhatian lebih. Apalagi secara statistik, Cibeureum sudah menjadi kawasan dengan kepadatan tertinggi,” paparnya.
Relokasi juga diharapkan bisa menurunkan tingkat kemacetan yang kerap terjadi di pusat kota, serta membuka peluang pertumbuhan ekonomi baru di wilayah selatan. Kawasan dekat Terminal Tipe A di Cibeureum bahkan dirancang menjadi pusat perekonomian baru.
Selain itu, Wawan menyebut pembangunan Jalan Tol Bocimi yang ditargetkan selesai tahun depan akan semakin meningkatkan aksesibilitas dan daya tarik investasi di wilayah Cibeureum.
“Banyak investor sudah mulai melirik Cibeureum. Maka dari itu, kehadiran pusat pemerintahan di sana bisa menjadi pemicu pertumbuhan baru dan pembangunan yang lebih merata,” pungkasnya. (Ky)
