Celebrity

Gus Miftah Dikecam Warganet Setelah Menghina Penjual Es Teh

×

Gus Miftah Dikecam Warganet Setelah Menghina Penjual Es Teh

Sebarkan artikel ini

SUKABUMIKU.id – Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman, atau lebih dikenal sebagai Gus Miftah, kembali menuai kontroversi. Setelah sebelumnya dikritik karena menoyor kepala istrinya, kini Gus Miftah dikecam publik atas perilakunya yang dianggap menghina seorang penjual es teh.

Dalam sebuah acara yang belum lama ini dihadiri, Gus Miftah melontarkan kata-kata kasar kepada seorang penjual es teh di hadapan jamaah. “Es tehmu sih akeh (masih banyak) nggak? Ya sana jual gob*lok,” ujar Gus Miftah. Perkataan tersebut disambut tawa oleh orang-orang di sekitarnya, sementara Gus Miftah sendiri terlihat menengok ke belakang, seolah mencari konfirmasi atas kelucuan ucapannya.

Namun, publik tidak menganggap tindakan Gus Miftah tersebut lucu. Kritikan tajam datang dari berbagai pihak, terutama melalui media sosial. Seorang warganet di platform X membandingkan sikap Gus Miftah dengan teladan Rasulullah. “Rasulullah gak pernah mengajarkan kita untuk menghina, mem-bully apalagi ngatain orang goblok dan lain-lain berdakwah,” tulisnya.

Warganet lain juga mengecam candaan Gus Miftah yang dianggap tidak pantas dan merendahkan mereka yang tidak mampu. “Bercandamu gak lucu miftah. Keterlaluan mulutmu menghina orang gak mampu,” tulis warganet tersebut.

Kritikan semakin deras mengalir, bahkan ada yang mengutip ayat Al-Quran Surat Al-Ma’arij ayat 15 untuk mengingatkan Gus Miftah tentang azab bagi mereka yang menghina orang miskin. Ayat tersebut secara garis besar menjelaskan tentang neraka yang menanti orang-orang yang serakah, gemar mengumpulkan harta, dan menghina orang miskin. Termasuk mereka yang enggan bersedekah, membayar zakat, atau bahkan menunjukkan raut wajah saat didatangi orang miskin yang meminta bantuan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi atau tanggapan resmi dari Gus Miftah terkait kontroversi ini. Publik masih menunggu penjelasan dan permohonan maaf dari sang pendakwah atas perilakunya yang dinilai tidak pantas.

(mrf/*)