Berita UtamaSukabumi

Harga di Sukabumi Anjlok, 30 Hektare Sawi Caisim di Kebonpedes Dibiarkan Membusuk

×

Harga di Sukabumi Anjlok, 30 Hektare Sawi Caisim di Kebonpedes Dibiarkan Membusuk

Sebarkan artikel ini
Petani-Sawi-Caisim-Sukabumi
Ketua Tunas Indonesia Raya (Tidar) Provinsi Jawa Barat, Sayyid Agil bersama Kepala Desa Kebonpedes, Dadan Apriandani saat meninjau lokasi lahan pertanian caisim.

SUKABUMI – Kondisi puluhan hektare lahan pertanian sawi caisim di wilayah Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes yang dibiarkan membusuk karena gegara harga jual anjlok, telah menyita perhatian semua kalangan. Kali ini, Ketua Tunas Indonesia Raya (Tidar) Provinsi Jawa Barat, Sayyid Agil, telah melakukan kunjungan ke lokasi lahan puluhan hektare tanaman sayuaran yang mengalami gagal panen akibat harga jual anjlok itu.

Kepada Radar Sukabumi, Sayyid Agil mengatakan, bahwa kedatangan Tidar Provinsi Jawa Barat saat ini untuk melakukan silatuhrami bersama Kepala Desa Kebonpedes dan para petani sayuran baik petani cabai maupun petani sawi caisim yang saat ini mengalami persoalan krusial baik pada lahan pertanian maupun pada harga jual hasil pertaniannya.

“Saya langsung didampingi oleh Pak Kades Dadan ke lapangan untuk melihat secara langsung nasib petani sayuran di Desa Kebonpedes. Memang Pak Kades ini bisa memahami konsep pertanian, sehingga ia bisa mengetahui kondisi petani yang memang hari ini sedang dilanda hama patek untuk tanaman cabai dan untuk petani sawi caisim sekarang sedang dilanda harga anjlok,” kata Sayyid Agil kepada Radar Sukabumi pada Minggu (31/07).

Sewaktu dirinya meninjau ke lapangan, sambung Sayyid, ia melihat sedikitnya 30 hektare lahan pertanian sawi caisim yang berada di wilayah Desa Kebonpedes, telah dibiarkan membusuk akibat harga jual anjlok. Padahal, saat ini mereka atau pera petani sayuran itu, seharusnya melakukan panen raya pada tanaman sawi caisimnya. “Iya, kasihan sekali petani.

Kita sudah tinjau ke lapangan dan memang ada seluas 30 hektare itu semua tidak dipanen dan dibiarkan membusuk di lahan pertanian. Karena memang kekecewaan petani yang tidak masuk pada BOP untuk memanennya,” ujarnya.

Untuk itu, Tidar Provinsi Jawa Barat akan berupaya melakukan koordinasi secara terus menerun dengan pemerintah Desa Kebonpedes untuk memberikan solusi terhadap petani. Sebab, dirinya menilai para petani di wilayah Desa Kebonpedes ini, membhutuhkan sarana irigasi pertanian.

“Kita akan membawa program yang memang saat ini dibutuhkan petani. Contohnya irigas pertranian. Iya, Insya Allah ktia akan membawa program itu ke Desa Kebonpedes,” paparnya.

Masih ditempat yang sama, Kepala Desa Kebonpedes, Dadan Apriandani mengatakan, para petani sayuran di wialayah Desa Kebonpedes, sangat menyambut baik kunjungan Ketua Tidar Provinsi Jawa Barat.

“Iya, barusan Ketua Tidar Jabar sudah meninjau le lokasi 30 hektare lahan pertanian sawi caisim yang viral di media sosial karena dibiarkan membusuk akibat petani enggan memanen karena harga jualnya anjlok,” katanya.

Pada saat Ketua Tidar Provinsi Jawa Barat melakukan kunjungan atau survai ke lokasi peratanian, ia berjanji akan menindak lanjuti terkait persoalan petani yang ada di wilayah Desa Kebonpedes.

Salah satunya, Ketua Tidar Provinsi Jawa Barat akan membantu sarana dan prasaranna pertanian di wilayah desa yang saat ini tengah dipimpinya tersebut. Seperti membawa program jarignan irigasi untuk mengairi lahan pertanian di Desa Kebnonpedes.

“Barusan sudah disurvai oleh Ketua Tidar Jabar dan memang dengan buruknya jarignan iruigasi ini sangat beredampak buruk terhadap pertanian. Mudah-mudahan dengan adanya kunjungan dari Ketua Tidar Jawa Barat ini, bisa berdampak baik terhadap pertumbuhnan ekonomi petani di desa kami ini,” pungkasnya. (Den)

Tidar-Jabar-Sawi
Ketua Tidar Jabar Tinjau 30 Hektare Lahan Sawi Caisim Yang Dibiarkan Membusuk di Kebonpedes