Berita Sukabumi

INFO TERKINI : Soal Korban TPPO Asal Kota Sukabumi, Hergun Sebut Laporanya Sudah Sampai Ke Kemenlu

×

INFO TERKINI : Soal Korban TPPO Asal Kota Sukabumi, Hergun Sebut Laporanya Sudah Sampai Ke Kemenlu

Sebarkan artikel ini
Anggota DPR RI Dapil Kota dan Kabupaten Sukabumi Heri Gunawan, Foto/istimewa

SUKABUMIKU.id – Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan menyampaikan kabar terkini terkait warga Kota Sukabumi berinisial DM (29) yang diduga menjadi korban TPPO di Kamboja.

Pria yang akrab disapa Hergun ini mengatakan, setelah bekerjesama dengan Komisi 1 DPR RI, saat ini kasus tersebut sudah ditangani oleh Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia dan Direktur Perlindungan WNI.

“Saya mendapat kabar tengah malam tadi dari temen – temen di Komisi 1 DPR RI, bahwa laporan soal korban TPPO asal Kota Sukabumi ini, alhamdulilah sudah sampai ke Sekjen Kemenlu,” kata dia kepada wartawan, Jum’at (26/05/23).

Lanjut dia, dengan adanya kabar baik itu dia pun meminta doa dan support kepada warga Kota Sukabumi agar korban segera ditemukan dan bisa kembali pulang ke indonesia.

“Mudah – mudahan setelah dilaporkan ke Kemenlu, korban bisa segera ditangani dan ditemukan di Kamboja. Sehingga, dia bisa di deportasi ke indonesia dan bertemu kembali keluarganya,” tegasnya.

Perjuangan Hergun pun tidak sampai disitu, legislator dari partai gerindra ini mengatakan, pihaknya tidak akan tinggal diam dan akan terus melakukan monitoring, sampai korban dipulangkan kembali ke indonesia.

“Info selanjutnya nanti kembali dikabari, kita akan terus berkoordinasi dan melakukan komunikasi secara intens bersama Komisi 1 dan Kemenlu RI,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, warga berinisial DM (29) asal Jalan Pabuaran RT 03 RW 01, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja.

Dugaan TPPO Bermula saat, DM berpamitan kepada kedua orang tuanya yakni, pada 10 April 2023 lalu untuk berangkat bekerja dengan teman kenalannya dari media sosial (Medsos) ke daerah Kuala Lumpur Malaysia.

“Awalnya, mau berlibur dengan pacarnya dari Jakarta dengan tujuan berlibur di Kuala Lumpur. Namun, setelah beberapa hari kami mendapat kabar bahwa anak saya dipekerjakan sebagai admin. Tapi tidak tau admin apa,” ungkap ayah korban, Ois Ismail Hadi (58) kepada wartawan, Rabu (24/5).

Setibanya di Malaysia sambung Ois, bukan mendengar kabar baik . Alih – alih anaknya tersebut tiba – tiba dijemput orang tidak dikenal di salah satu hotel yang berada di Kuala Lumpur Malaysia.

“Waktu itu masih komunikasi dan anak saya bilang ada yang jemput pada saat berada di Malaysia. Anak saya pun gak tau yang jemput siapa, tiba – tiba dia langsung disuruh masuk mobil,” paparnya.

Usai dijemput dia dijanjikan akan dipekerjakan dengan iming- iming gaji yang besar. Tetapi ternyata dipekerjakan tidak jelas menjadi scammer atau bertugas menipu melalui online.

“Sudah satu bulan setengah mereka kerja di sana dan tidak digaji sama sekali. Bahkan handphonenya disita semua,” jelasnya.

Diketahui, DM pun tidak sendirian dia ditemani 12 orang yang diduga menjadi korban TPPO lainnya tidak betah dan diperlakukan tidak baik sehingga meminta keluar. Namun, pihak perusahaan yang tidak jelas mempersilahkan keluar tetapi malah dibawa ke suatu tempat dan disekap dalam satu ruangan. (Ky)