Berita Utama

JPPR Gelar Diseminasi Penelitian, Wujudkan Pemilih Literat Elektoral di Kota Sukabumi

×

JPPR Gelar Diseminasi Penelitian, Wujudkan Pemilih Literat Elektoral di Kota Sukabumi

Sebarkan artikel ini
Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Kota Sukabumi

SUKABUMIKU.id – Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Kota Sukabumi menyelenggarakan diseminasi penelitian “Politik Identitas dan Perilaku Politik Kiai di Kota Sukabumi Menjelang Pemilihan Umum 2024”. Rabu (08/11/2023).

Kegiatan yang dilakukan di Gedung Pusat Kajian Islamic Jalan Veterab II, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi turut hadiri ratusan kaum milenial, unsur Forkopimda, perwakilan Partai Politik dan para Kiai yang ada di Kota Sukabumi.

Koordinator JPPR Kota Sukabumi, Ratna Istianah mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan pemilih literat elektoral.

“Tujuannya adalah menjadikan pemilih di Kota Sukabumi menjadi pemilih literat elektoral. Yakni pemilih yang memiliki kesadaran berpolitik dan literasi pemilu yang baik, pemilih yang cerdas. Bukan pemilih asal-asalan,” ujarnya.

Berdasarkan penelitian, lanjut Ratna, politik identitas menjadi realita yang masih ditemui di Kota Sukabumi. Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa politik identitas di Kota Sukabumi mengerucut pada identitas keagamaan.

Yang dikhawatirkan, lanjut Ratna, adanya politik identitas bisa menimbulkan dampak negatif jika tidak disikapi dengan baik. Isu-isu negatif berbau identitas bisa merebak dengan mudah hingga merusak rasa persatuan.

“Kita libatkan dan membahas soal prilaku politik kyai itu perilaku politik kyai di Kota Sukabumi itu lebih condong ke arah apa, ke arah mana. Selama ini kita tahu ada politik identitas dan identitas politik,” kata dia.

Ratna pun mengajak masyarakat Kota Sukabumi untuk menjadi pemilih yang cerdas dan tidak termakan isu berbau identitas politik. Melalui diseminasi ini, diharapkan JPPR bisa berkontribusi dalam mewujudkan pemilih literat elektoral.

“Pendidikan politik seperti ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemantau, penyelenggara, dan peserta pemilu. Tapi juga perlu dilakukan semua pihak yang terkait dengan Pemilu,” tuturnya.

“Yang dibangun dalam pendidikan politik yaitu kesadaran, nalar kritis. Dimana nantinya kita bisa menjadi pemilih yang cerdas dan berintegritas sesuai dengan slogan JPPR yaitu pendidikan pemilih tanpa batas untuk pemilu berkualitas. Kita ingin menjadikan Pemilu 2024 sebagai pesta demokrasi yang berkualitas dan berintegritas,” pungkasnya. (Ky)