SUKABUMI – Tak jauh dari garis pantai Karanghawu, di Cisolo, Kabupaten Sukabumi, sebuah destinasi wisata baru yang mengedepankan konsep edukasi alam telah berdiri. Wisata Edukasi Lebah Madu Trigona menawarkan pengalaman belajar budidaya lebah, jamur, dan tanaman buah di tengah panorama laut dan hutan.
Tempat ini dikelola oleh Nanan, yang memulai pengelolaan sejak Agustus 2024. Awalnya hanya berfokus pada budidaya lebah madu trigona, namun kini berkembang dengan penambahan budidaya jamur tiram, anggur, dan stroberi. “Selain lebah madu trigona, kami juga kembangkan budidaya jamur tiram, anggur, dan stroberi,” ujar Nanan.
Saat ini terdapat sekitar 100 koloni lebah trigona yang dibudidayakan, terdiri dari dua jenis: laeviceps berukuran kecil dan itama yang lebih besar. Kehadiran lebah ini turut membantu proses penyerbukan tanaman anggur di area tersebut.
Baca Juga: DPMPTSP Dorong Penguatan SDM, Dukung Lepasnya Alumni IPI Bekerja ke Jepang
Untuk menikmati berbagai fasilitas seperti gazebo, musala, toilet, dan area bermain anak, pengunjung hanya dikenai infak sebesar Rp5.000. Selain menikmati suasana, pengunjung juga bisa membeli produk olahan lokal seperti kelapa muda madu trigona, teh telang madu, dan hot lemon madu. Madu trigona asli dijual seharga Rp100.000 untuk ukuran 250 mililiter, sementara jamur tiram dibanderol Rp20.000 per kilogram.
Menurut Nanan, tujuan utama pengembangan wisata ini adalah mengedukasi masyarakat tentang manfaat lebah trigona dan mendorong minat untuk budidaya mandiri. “Target kami menumbuhkan minat masyarakat untuk ikut membudidayakan di rumah. Kami ingin memberi inspirasi,” katanya.
Baca Juga: DPPKB Sukabumi Tingkatkan Kapasitas 250 PLKB Non ASN untuk Sukseskan Program Bangga Kencana
Lokasi wisata ini memiliki keunggulan panorama ganda: di depan terbentang laut lepas, sementara di belakang dikelilingi kawasan hutan hijau. Pengunjung tidak hanya berwisata, tetapi juga dapat belajar langsung teknik budidaya lebah, jamur, stroberi, dan anggur.
Dari segi kesehatan, madu trigona dikenal mengandung tiga unsur sekaligus: madu, propolis, dan polen, yang dipercaya bermanfaat bagi tubuh dan sering dikonsumsi oleh penderita diabetes atau asam lambung.
Dalam pengelolaannya, Nanan melibatkan sekitar sepuluh warga lokal untuk kegiatan budidaya dan operasional wisata.

