Berita Sukabumi

Kebakaran Lahan Kepung Kabupaten Sukabumi, Terjadi di Tiga lokasi

×

Kebakaran Lahan Kepung Kabupaten Sukabumi, Terjadi di Tiga lokasi

Sebarkan artikel ini
Kebakaran-Kabupaten-Sukabumi

SUKABUMIKU – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karthutla) di wilayah Kabupaten Sukabumi, terdapat tiga lokasi bencana kebakaran hutan  di dua kecamatan berdasarkan data yang tercatat di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi pada Kamis (19/10) .

Manager Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna menyampaikan, pada sekira pukul 15:30 WIB kebakaran lahan dan lahan hutan bambu milik Pak Aay dan Pak Yogi dilaporkan terjadi di Kampung Ciembe Lapang, RT 005/RW 001, Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah.

Setelah itu, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Jampangtengah langsung berkoordinasi dengan Pos Damkar Cikembar untuk melakukan pemadaman. “Untuk luasan lahan yang terbakar masih dalam penghitungan. Karena, sekira pukul 17.30 WIB api dilaporkan masih tetap menyala,” bebernya.

Sementara itu, di wilayah Kecamatan Gegerbitung kebakaran lahan terjadi di dua desa. Yakni di kawasan Gunung Cipadung, tepatnya di ruas Jalan Raya Pamipiran, Kampung Pasir Muncang, RT 005/RW 002, Desa Buniwangi, Kecamatan Gegerbitung sekira pukul 11.30 WIB.

“P2BK Gegerbitung itu, awalnya mendapatkan laporan dari Pemdes Buniwangi. Setelah itu, petugas kita langsung cek lokasi. Ternyata, lahan ilalang dan rumpun bambu yang terbakar,” paparnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk laporan TKP akhir kebakaran di wilayah Kecamatan Gegerbitung, tepatnya di Kampung Tegal Sereh, RT 008/RW 003, Desa Caringin, Kecamatan Gegerbitung, kebakaran telah menghanguskan lahan ilalang dan pohon bambu pada sekira pukul 09.30 WIB. “Lahan yang terbakar semua sudah dilakukan pemadaman bersama Damkar Unit Sukaraja,” tukasnya.

Selain memadamkan api, petugas dilapangan juga memanfaatkan momentum tersebut dengan memberikan imbauan dan edukasi kepada warga setempat, untuk tetap waspada dalam mengahadapi musim kemarau tahun ini yang bisa berdampak pada krisis air bersih dan potensi terjadi kebakaran lahan dan hutan.

“Intinya, kami menghimbau kepada warga untuk waspada dan hati-hati dan tidak melakukan pembakaran lahan,” pungkasnya. **