Sosok

Kisah Inspiratif Ibu Yatin: Dari Dapur Rumahan, Rengginang Mendunia Hingga Berangkat Umrah Sekeluarga

×

Kisah Inspiratif Ibu Yatin: Dari Dapur Rumahan, Rengginang Mendunia Hingga Berangkat Umrah Sekeluarga

Sebarkan artikel ini
Kisah Inspiratif Ibu Yatin: Dari Dapur Rumahan, Rengginang Mendunia Hingga Berangkat Umrah Sekeluarga
Kisah Inspiratif Ibu Yatin: Dari Dapur Rumahan, Rengginang Mendunia Hingga Berangkat Umrah Sekeluarga . Foto : Sei Ilustrasi / Youtube

SUKABUMI – Artikel ini mengisahkan perjalanan luar biasa Ibu Yatin, seorang pengusaha rengginang asal Wanurejo, Magelang, yang berhasil mengubah usaha rumahan menjadi bisnis yang sukses dan dikenal hingga mancanegara.

Kisah Ibu Yatin adalah bukti nyata dari ketekunan, kualitas, dan semangat juang yang tak pernah padam. Ibu Yatin memulai usaha rengginangnya pada tahun 1996.

Motivasi utamanya adalah membantu suami memenuhi kebutuhan keluarga dan membiayai pendidikan ketiga anaknya. Pada awalnya, produksi rengginangnya sangat terbatas, hanya sekitar 4 kilogram per hari.

Baca Juga : Akhir Pekan Seru di Kopi Nako Sukabumi: Nikmati Kopi Hemat dengan Pemandangan Indah

Rengginang tersebut dijual secara konsinyasi ke warung-warung kecil di desanya, dan penjualannya pun tidak selalu mulus, terkadang hanya 20-50 bungkus per minggu.

Ia sering menghadapi penolakan, namun hal ini tidak mematahkan semangatnya. Kunci keberhasilan Ibu ini terletak pada komitmennya terhadap kualitas. Ia selalu menggunakan beras ketan premium dari Muntilan dan menerapkan proses pembuatan yang teliti.

Rengginangnya melalui dua tahap pengukusan dan kemudian dipanggang dengan metode tungku serbuk kayu bakar, yang tidak hanya memberikan rasa otentik tetapi juga membantu pengawetan.

Baca Juga : Pesona Curug Cijalu, Kedamaian di Air Terjun di Perbatasan Subang dan Purwakarta

Dedikasi terhadap kualitas inilah yang membuat rengginang buatannya memiliki cita rasa khas dan berbeda. Ketekunan Ibu Yatin membuahkan hasil.

Rengginangnya mulai dikenal luas, tidak hanya di warung-warung lokal tetapi juga menjadi oleh-oleh favorit bagi wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur.

Sebelum pandemi, produknya bahkan berhasil diekspor hingga ke Jeddah, Arab Saudi, dan kini dikenal di Brunei, Malaysia, serta Singapura.

Baca Juga : Menjelang Libur Sekolah, Wisata Cakrawala Sukabumi Jadi Pilihan Favorit Keluarga

Produksi harian meningkat drastis dari hanya 4 kilogram menjadi 70-80 kilogram pada akhir pekan. Salah satu varian yang menjadi favorit wisatawan adalah “rengginang lato-lato.”

Ibu Yatin menghadapi tantangan seperti cuaca yang tidak menentu, yang memengaruhi proses pengeringan dan penolakan awal dari warung.

Untuk mengatasi ini, ia aktif mengikuti program-program UMKM, yang membantunya meningkatkan kualitas produk dan memperluas jaringan pemasarannya.

Dari usaha rumahan kecil, kini Rengginang Ibu Yatin mampu memproduksi 500 bungkus per hari dan mempekerjakan lebih dari 20 orang.

Kesuksesan bisnis rengginang ini membawa berkah luar biasa bagi keluarga Ibu Yatin. Ia dan seluruh keluarganya bahkan dapat menunaikan ibadah Umrah.

Lebih dari itu, usaha Rengginang Ibu Yatin telah menjadi ikon bagi Desa Wisata Wanurejo, membawa kebanggaan bagi masyarakat setempat.

Kisah ia adalah inspirasi bagi banyak orang bahwa dengan kerja keras, kualitas, dan kegigihan, mimpi-mimpi besar bisa terwujud.(Sei)