SUKABUMIKU.id –Alyani Syifa (AS) warga Kabupaten Bogor Jawa Barat tengah kebingungan menerima teror orderan fiktif ojek online. Dia harus rela membayar lebih dari 1 Juta rupiah makanan yang tidak dipesannya.
Ternyata pesanan itu datang dari seorang lelaki berinisal W, dia merupakan lelaki yang sempat ditolak cintanya oleh Alyani Syifa. Karena tidak terima, orderan fikti ojek online pun terus berdatangan ke rumah Alyani Syifa.
Sontak peristiwa ini pun menjadi perbincangan netizen, karena memang pengakuan Alyani Syifa kenal dengan pria tersebut melalui media sosial.
Baca Juga : Peringatan HPS ke 43, PJ Gubernur Jabar Ajak Masyarakat Kurangi Konsumsi Beras
Merasa risih dan terganggu Alyani pun melaporkan kejadian ini kepada pihak yang berwajib. Saat ini kasusnya dalam penyeledikan lebih lanjut oleh kepolisian.
Kanit Reskrim Polsek Cibinong AKP Yunli Pangestu mengatakan Teror itu diduga didapat korban dari seorang pria berinisial W yang dikenalnya melalui media sosial. Hal itu buntut dari kekecewaan pria tersebut kepada AS.
Adapun pasal yang dilaporkan korban yakni Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Nantinya, polisi juga akan memanggil terlapor yang diduga memesan order fiktif tersebut.
Sebelumnya, viral di media sosial seorang wanita berinisial AS menjadi sasaran teror oder fiktif ojek online ke alamat rumah Kampung Bedah, Pabuaran Mekar, Cibinong, Kabupaten Bogor. Diduga wanita tersebut diteror usai tak merespon seorang pria berinisial W yang dikenal melalui media sosial.
Baca Juga: Tingkatkan PAD, P3DW dan Polres Sukabumi Kota Tingkatkan Pemeriksaan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor
Terlihat dalam unggahan laman Instagram @infodepok_id wanita berinisial AS sampai memasang selebaran untuk para pengemudi Ojol yang terkena order fiktif. AS pun mengaku mendapat sasaran order fiktif mencapai belasan kali.
Perkenalan Alyani dengan Lelaki itu berawal ketika Alyani sering live di media sosial. Setelah mengenalinya beberapa bulan, lalu alyani mengirim lokasi rumahnya ke dia. Katanya dia mau jajan ke warungnya.
Dia mengaku warga semarang, dia sering menghubungi alyani tapi gak pernah direspon. Mungkin karena kecewa, tiba-tiba pesenan makanan lewat orderan online berdatangan.
Total sudah ada 18 pesenan yang sampai kerumahnya, dia membayar lebih dari Rp. 1 Juta. Lalu dia terus mengancam akan mengirim orderan fiktik ke rumanhnya.
Kemudian, ia mengimbau kepada driver ojol agar tidak mengambil order fiktif yang ditujukan ke alamat kediamannya di wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor.