SUKABUMIKU.id – Gus Miftah, seorang tokoh agama dan penceramah terkenal, baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah pernyataannya mengenai seorang pedagang es teh menuai kritik tajam dari berbagai pihak. Dalam sebuah video yang viral, Gus Miftah tampak berbicara tentang pedagang tersebut dengan cara yang dinilai banyak pihak tidak sensitif dan kurang menghormati profesi mereka.
Pernyataan tersebut memicu reaksi keras di media sosial, dengan banyak netizen menganggap bahwa komentar Gus Miftah merendahkan pedagang kecil yang berusaha mencari nafkah dengan cara yang jujur.
Sebagian besar mengkritik cara Gus Miftah menyampaikan pandangannya, yang dianggap tidak memperhitungkan posisi sosial ekonomi mereka yang berjualan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Kritik semakin membesar setelah Ustaz Maulana, yang juga dikenal sebagai penceramah, memparodikan pernyataan Gus Miftah tersebut dalam salah satu acara. Parodi tersebut semakin memperburuk situasi, menambah ketegangan antara sesama tokoh agama dan memperburuk citra Gus Miftah di mata sebagian kalangan.
Menanggapi kritik tersebut, Gus Miftah berusaha untuk menjelaskan maksud dari pernyataannya, yang menurutnya tidak bermaksud merendahkan pedagang es teh atau siapa pun. Namun, penjelasan ini tidak cukup untuk meredakan kemarahan banyak pihak yang merasa tersinggung.
Kontroversi ini mencerminkan ketegangan yang sering terjadi dalam masyarakat Indonesia, terutama dalam hal komunikasi antara kalangan masyarakat atas dan bawah, serta cara menyampaikan kritik atau pandangan yang seharusnya sensitif terhadap keberagaman profesi dan kondisi sosial ekonomi.
Ke depannya, peristiwa ini bisa menjadi pembelajaran bagi para tokoh publik dalam menyampaikan pesan dengan lebih hati-hati, mengingat dampak besar yang bisa ditimbulkan dari setiap kata yang diucapkan, terutama di era media sosial yang sangat cepat dalam menyebarkan informasi dan opini.(Sei)