SUKABUMIKU.id – Tonggak sejarah dalam perencanaan pembangunan untuk 20 tahun ke depan di Kota Sukabumi disusun melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045.
Rangkaian penyusunan salah satunya melalui Rapat Koordinasi Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi Hotel Horison Kota Sukabumi, Selasa (31/10/2023).
Tema kegiatan tersebut merancang perekonomian berkelanjutan dan mendorong pertumbuhan inklusif dengan memanfaatkan bonus demografi untuk rumusan arah kebijakan pembangunan jangka panjang daerah 2025-2045.
” Momen ini membahas topik penting masa depan Kota Sukabumi, dengan semangat pembangunan berkelanjutan yang telah menjadi fokus dunia memastikan Sukabumi akan berkembang,” ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji kepada wartawan.
Perencanaan pembangunan ini kata Kusmana harus selaras dengan program pemerintah pusat dan provinsi. Penyusunan RPJPD tersebut bersama dengan perangkat daerah mitra ekonomi dan SDA dalam menjaring aspirasi dan masukan termasuk dari mitra Kadin, Hipmi, dan UMKM Juara terkait mendukung program RPJPD dalam 20 tahun ke depan.
Rakor ini kata Kusmana, jadi tonggak sejarah bagaimana membangun Sukabumi lebih baik lagi. Terlebih dalam menghadapi isu berkembang di dunia secara perekonomian dan keuangan beberapa negara maju sedang tidak baik-baik saja.
Kondisi itu terang Kusmana, akan berdampak pada negara Indonesia terkait ekspor menjadi berkurang dan berakibat pula pada produk UMKM. Dalam artian perkembangan global berdampak pada nasional.
” Yang penting pola pikir akan sama antara program pusat, provinsi dan daerah saling mendukung pembangunan,” ungkap Kusmana. Terkait transformasi ekonomi, ada 17 arah pembangunan diantaranya iptek, inovasi dan prioritas ekonimi, penerapan ekonomi hijau, transformasi digital dan lain sebagainya.
” Sukabumi sebagai perkotaan harus jadi pusat pertumbuhan ekonomi walaupun hanya tujuh kecamatan tapi jadi pusat pertumbuhan di wilayah, intinya rakor memahami penyelarasan dan jadi tonggak sejarah menghasilkan program 20 tahun ke depan,” ungkap Kusmana.
Kusmana mengatakan, tantangan yang dihadapi APBD terbatas daan membuka seluas-luasnya iklim investasi dan transformasi digital. Misalnya Diskumindag mendorong UMKM yang cukup banyak akses pemasaran, daya saing dan teknologi.
Berikutnya pemanfaatan digitalitasi dalam pemasaran dan optimalisasi pekarangan rumah dalam menghasilkan produk pangan. ” Membuat program dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di bidang ekonomi,” jelasnya.
Kepala Bappeda Kota Sukabumi Asep Suhendrawan mengatakan, rakor ini dilatarbelakangi bagian penyusunan RPJPD 2025 2045 pada fase penyusunan di bidang perekonomian dan SDA. Terutama dalam memfasilitasi penetapan isu strategis.
Sesuai tahapan 2023 kata Asep, Bappeda di akhir tahun rancangan awal khusus perekonomian dan SDA ada masukan dan saran dari perangkat daerah dan mitra terkait. Narasumber didatangkan dari Bappenas dan Bapeda Jabar
“Tujuannya mengumpulkan usulan dan gagasan mitra perekonomiman dan SDA merangkum pandangan dari perangkat daerah, ahli, dan praktisi. Usulan dan gagasan bersinergi dengan kebijakan nasional dan provinsi,” pungkasnya. (ky)