Berita Utama

Miris, Tidak Punya Jembatan Warga Cikadaka Sukabumi Bertaruh Nyawa Saat Berangkat Sekolah

×

Miris, Tidak Punya Jembatan Warga Cikadaka Sukabumi Bertaruh Nyawa Saat Berangkat Sekolah

Sebarkan artikel ini
Tidak Punya Jembatan Warga Kampung Cikadaka Sukabumi

SUKABUMIKU.id – Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan kondisi mengenaskan di Kampung Cikadaka, RT 003 RW 014 Desa Cidadap, Kabupaten Sukabumi, di mana warga terpaksa menyeberangkan anak-anak mereka untuk berangkat sekolah melintasi aliran sungai yang deras.

Dalam video tersebut, terlihat dengan jelas bagaimana warga setempat bahu-membahu menggunakan ban dalam yang diikat dengan tali untuk menyeberangkan anak-anak tersebut.

Anak-anak terpaksa harus merendam badan mereka dalam air yang deras dan berbahaya saat hendak pergi ke sekolah.

Kondisi ini sangat memprihatinkan karena aliran sungai yang deras mengancam keselamatan warga. Keadaan yang mengkhawatirkan ini juga disertai dengan tidak adanya jembatan antar kampung, sehingga warga terpaksa menggunakan ban bekas untuk menyeberangkan anak-anak mereka.

Dalam narasi video tersebut, seorang warga menyampaikan, “Beginilah suasanasuasana kegiatan rutin warga yang akan berangkat sekolah, dengan keadaan seperti ini memakai ban bekas supaya anak-anak bisa nyebrang ke sekolah atau beraktivitas dan warga yang akan bertani. Ini alatnya ban di ikat menggunakan tatambang agar ban bekas tidak hanyut. Ini kegiatan setiap hari tetapi ketika musim banjir datang kalau musim kemarau alhamdulillah tidak berhubunh musim hujan. Jadi setiap hari sampai siang masyarakat kegiatannya seperti ini,” ucapnya dalam narasi video itu.

Keadaan ini menjadi perhatian semua pihak, terutama Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Diharapkan agar segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini, seperti pembangunan sebuah jembatan yang layak untuk memastikan keselamatan masyarakat sekitar.

Dalam video itu pun menuai banyak komentar tak sedikit warga memprihatinkan kondisi yang saat ini terjadi di wilayah tersebut.

Salahsatunya akun instagram @rahmalya___ dia menyebut kondisi itu sudah terjadi sejak sejak lama. Bahkan, dia menyebut di wilayah itu seperti tidak ada Pemerintah lantaran sarana dan prasana nya sangat jauh dari kata layak.

“Dari jaman aku SD sampe sekarang kuliah masih begini, kalo musim kemarau yowes lah agak mending tapi tiap musim hujan tuh air bibis meluap bahkan tingginya melebihi orang dewasa dan selain ini ada lagi jalan yang rusaknya masyallah rusaknya. Rasa rasanya seperti tidak ada pemerintah didalamnya. Mau tutup mata tapi itu fakta,” tulisnya.

Terkait dengan adanya informasi tersebut tim liputan sukabumiku.id masih coba melakukan upaya konfirmasi kepada pihak Pemerintah Kabupaten Sukabumi, namun sejauh ini masih menunggu jawaban. (Ky)