SUKABUMIKU.id – Pada Selasa, 4 Maret 2025, artis Nikita Mirzani dan asistennya, Mail, resmi ditahan oleh pihak kepolisian di Polda Metro Jaya terkait dugaan kasus pemerasan terhadap dokter dan pengusaha produk skincare, Reza Gladys. Penahanan ini dilakukan setelah keduanya menjalani pemeriksaan intensif atas tuduhan pengancaman dan pemerasan melalui media elektronik.
Keduanya ditetapkan sebagai tersangka pada 20 Februari 2025, setelah penyidik Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya menggelar perkara dan memeriksa sejumlah bukti yang dinilai cukup. Laporan dari dokter Reza Gladys mencatat bahwa Nikita dan Mail meminta uang sebesar Rp5 miliar. Sebelumnya, Reza telah mengirimkan sejumlah uang sebanyak Rp4 miliar sebagai bagian dari permintaan tersebut.
Dalam proses hukum yang tengah berjalan, Nikita Mirzani dihadapkan dengan beberapa pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Ia dijerat dengan Pasal 27B ayat (2) dan Pasal 45 ayat (10) UU ITE yang ancaman hukumannya bisa mencapai 6 tahun penjara, serta Pasal 368 KUHP tentang pemerasan dengan ancaman pidana hingga 9 tahun penjara. Selain itu, Nikita juga disangka melanggar Pasal 3, 4, dan 5 Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), yang dapat mengancamnya dengan hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Seiring dengan proses hukum yang berlangsung, anak pertama Nikita, Laura Meizani atau yang akrab disapa Lolly, mengajukan permohonan penangguhan penahanan ibunya kepada Kapolda Metro Jaya. Dalam surat yang ditulis tangan tersebut, Lolly menyatakan kekhawatirannya karena ibunya adalah satu-satunya pencari nafkah bagi dirinya dan dua adiknya yang masih di bawah umur. Lolly juga menyatakan kesiapannya untuk menjadi penjamin agar Nikita tidak ditahan.
Meskipun begitu, Nikita Mirzani kini harus menjalani proses hukum atas tuduhan yang menjeratnya, dan kasus ini pun semakin menarik perhatian publik.(Sei)
