SUKABUMIKU.id— Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, terus berupaya mendongkrak ekonomi inklusif dengan mengandalkan sektor perdagangan dan jasa sebagai penggerak utama pertumbuhan di perencanaan pembangunan pada tahun depan.
Hal itu, dilakukan untuk menggenjot Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang ditargetkan pada 2026 berada di posisi 5,41 persen.
“Beberapa tujuan utama yang menjadi landasan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) di tahun 2025, salah satunya meningkatkan LPE menjadi 5,41 persen,” ungkap Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji usai memimpin Kick Off Meeting Perencanaan Pembangunan Kota Sukabumi tahun 2026, di Kantor Bappeda Kota Sukabumi.
Selain itu kata Kusmana, pembangunan harus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Hal ini, dapat dicapai melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi 75,80 poin, indeks pendidikan, dan indeks kesehatan.
Pembangunan sambung Kusmana, harus melahirkan infrastruktur berkualitas yang akan mendukung kenyamanan ruang kota. “Ke semuanya bermuara pada tata kelola pemerintahan yang inovatif untuk meningkatkan pelayanan publik berbasis konsep smart city, sebuah kota cerdas,” ujarnya.
Dalam rapat tersebut, Kusmana juga menyoroti tantangan yang dihadapi, termasuk potensi sedikit peningkatan angka kemiskinan menjadi 7,94 persen pada 2026.Peningkatan ini dipengaruhi oleh penyesuaian perhitungan baseline baru yang lebih kompleks.
“Kick off meeting ini adalah pengingat, bahwa meski kita sedang menjalankan program tahun 2024 dan menyusun rencana untuk 2025, kita juga perlu mempersiapkan 2026 sejak dini. Evaluasi terhadap program-program yang kurang optimal di tahun-tahun sebelumnya menjadi penting agar di 2026 lebih terstruktur dan terarah,” paparnya.
Kusmana menegaskan, bahwa proses ini akan terus dikawal, dengan harapan bahwa perencanaan pembangunan Kota Sukabumi berjalan lancar dan matang.”Semoga semua ini bisa mengakomodir visi kepala daerah definitif yang akan memimpin nantinya,” tukasnya. (wonk)