SUKABUMIKU.id – Ratusan pengemudi ojek online (ojol) di Kota Sukabumi menggelar aksi mogok massal hari ini, Senin (17/2/2025). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap rekan-rekan mereka yang berdemonstrasi di depan kantor Kementerian Ketenagakerjaan di Jakarta. Para pengemudi menonaktifkan aplikasi (off bid) selama tiga jam, mulai pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB.
Sebelum aksi mogok, para pengemudi ojol berkumpul di Jalan Masjid Kota Sukabumi dan melakukan long march. Rute yang mereka lalui meliputi Jalan Masjid, Jalan Veteran, Jalan Suryakencana, Jalan R. Syamsudin SH, Jalan Siliwangi, Jalan Bhayangkara, hingga berakhir di Jalan Sudirman.
Koordinator aksi, Hendra Mulyadi, menjelaskan bahwa sekitar 30-40 komunitas ojol dengan total sekitar 500 pengemudi turut serta dalam aksi ini. “Kami tidak mewajibkan semua pengemudi untuk off bid,” kata Hendra. “Mereka bebas memilih.”
Tuntutan utama para pengemudi ojol Sukabumi adalah penghapusan sistem Aceng (Gojek) dan Slot (Grab). Sistem ini dianggap merugikan pengemudi karena menawarkan tarif yang sangat rendah. “Tuntutan kami dalam aksi hari ini adalah menghapus layanan Slot dan Aceng, serta menolak kebijakan aplikator yang dinilai semena-mena terhadap driver ojol,” tegas Hendra. Aksi damai ini juga merupakan bentuk dukungan kepada rekan-rekan mereka yang sedang berdialog dengan Kementerian Ketenagakerjaan di Jakarta.
Hendra menjelaskan bahwa sistem Aceng dan Slot dianggap tidak manusiawi. Tarif layanan Aceng hanya Rp5.000, sementara Slot Rp6.000, jauh lebih rendah dibandingkan tarif reguler. “Dari segi tarif, sistem ini sangat merugikan,” ungkapnya.
Hendra berharap pihak aplikator mau mempertimbangkan dan menindaklanjuti tuntutan mereka dengan menghapus sistem Aceng dan Slot. “Dengan dihapusnya layanan ini, kami ingin tarif kembali ke sistem reguler agar lebih adil bagi para pengemudi,” pungkasnya. (mrf/*)