SUKABUMI – Search and Rescue Daerah (SARDA) Kabupaten Sukabumi mengeluarkan imbauan keselamatan kepada para wisatawan yang menghabiskan libur Tahun Baru di kawasan pantai dan wisata alam. Peringatan ini menyusul potensi cuaca ekstrem berupa angin kencang dan gelombang tinggi yang diperkirakan melanda pesisir selatan Sukabumi dalam beberapa hari ke depan, Rabu (31/12/2025).
Ketua SARDA Kabupaten Sukabumi, Okih Pazri Assidiq, meminta wisatawan untuk meningkatkan kewaspadaan serta mematuhi seluruh arahan petugas di lapangan. Ia menegaskan, kondisi cuaca yang tidak menentu dapat meningkatkan risiko kecelakaan, khususnya bagi pengunjung yang beraktivitas di kawasan pantai dan laut.
Menurut Okih, sejumlah destinasi wisata pesisir yang rawan terdampak gelombang tinggi dan angin kencang meliputi Pantai Palabuhanratu, Citepus, Cimaja, Karanghawu, Cibanban, hingga kawasan Ujung Genteng. Aktivitas seperti berenang, bermain air, menaiki perahu wisata, hingga berkemah di bibir pantai dinilai berpotensi membahayakan keselamatan pengunjung.
“Wisatawan sebaiknya tidak memaksakan diri melakukan aktivitas air yang berisiko, apalagi pada malam pergantian tahun ketika kondisi cuaca sulit diprediksi,” ujar Okih.
Sebagai langkah antisipasi, SARDA telah menyiapkan pengamanan terpadu dengan melakukan patroli rutin di kawasan wisata, penjagaan di titik-titik strategis, serta menempatkan personel di lokasi yang dinilai rawan. Koordinasi lintas sektoral juga dilakukan bersama relawan, petugas setempat, dan pengelola objek wisata guna memastikan respons cepat apabila terjadi kondisi darurat.
Baca Juga: Wakaf Uang Sukabumi di Tengah Polemik, Penggiat Wakaf Ingatkan Jangan Jadi Arena Rivalitas Politik
Selain itu, SARDA mengimbau pengelola destinasi wisata agar aktif memantau perkembangan cuaca, memberikan informasi yang jelas kepada pengunjung, serta membatasi akses ke area berbahaya saat kondisi tidak memungkinkan.
Okih berharap, melalui kerja sama semua pihak, momentum libur Tahun Baru di Kabupaten Sukabumi dapat berlangsung aman dan kondusif. Ia menegaskan bahwa keselamatan pengunjung harus menjadi prioritas utama dibandingkan aktivitas wisata semata.
