Berita SukabumiBerita UtamaPariwisata

Sederet Fakta Keindahan Pantai Cimaja, Bali-nya Sukabumi

×

Sederet Fakta Keindahan Pantai Cimaja, Bali-nya Sukabumi

Sebarkan artikel ini
CIMAJA
Suasana Pantai Cimaja Palabuhanratu Sukabumi. Foto:Denyart

SUKABUMIKU.id – Kawasan pantai Cimaja tak kalah menantang menariknya dengan pesisir pantai yang ada di Selatan Pulau Jawa. Pantai Cimaja Palabuhanratu ini bahkan disebut-sebut sebagai Bali-nya Sukabumi.

Ketenaran kawasan pantai Cimaja sebagai salah satu spot surfing yang semakin mendunia, setelah UNESCO mengumumkan Ciletuh di Pelabuhan Ratu sebagai salah satu Global Geoparks yang memiliki luas sekitar 128.000 hektare. Pantai Cimaja menjadi salah satu wilayah yang masuk Geopark Ciletuh.

Menariknya, di kawasan pantai Cimaja tak hanya menjadi tempat favorit para peselancar ombak profesional, di beberapa wilayah di sekitar seperti Pantai Karangpapak merupakan spot surfing bagi pemula karena pantainya berpasir, landai dan “power” ombaknya mendukung. Tak hanya itu, keindangannya pun sangat indah untuk dinikmati.

Baca Juga: Goalpara Tea Park Sukabumi Hadirkan Nuasa Alami Kebun Teh, Ini 4 Tempat Wisata Keren di Goalpara Sukabumi

Berikut sejumlah fakta pesona pantai Cimaja:

1. Spot Selancar Terbaik

Di kawasan ini banyak pantai. Ada Pantai Citepus, Karang Tapak, Karang Aji, Ujung Genteng, Cimaja Samudera Beach. Hampir semua cocok untuk surfing. Jenis pantai juga bervariasi ada point break dengan tekstur karang untuk peselancar profesional dan pantai pasir cocok yang cocok untuk pemula.

Tahukah kamu bahwa Pantai Cimaja kerap disebut sebagai spot surfing terbaik di Sukabumi. Oleh karena itu, pantai yang satu ini selalu dikunjungi oleh para wisatawan pecinta selancar.

CIMAJAAA

Bagaimana tidak, ombak di pantai ini memiliki ketinggian yang mencapai 4 meter. Bahkan kompetisi selancar sering diadakan di tempat ini yang di ikuti dari berbagai negara.

Baca Juga: Kasepuhan Adat Gelar Alam Sukabumi Seren Taun ke 665, Nyoreang Alam Katukang Nyawang Alam nu Bakal Datang

2. Melahirkan Juara

Nama Dede Suryana sebagai salah satu peselancar terbaik Indonesia tak bisa dilepaskan dari Cimaja. Di pantai ini, pria kelahiran Cimaja 11 Oktober 1985 memulai karier sebagai peselancar ombak sejak berusia 7 tahun. Dede terjun ke dunia selancar ombak karena terinspirasi wisatawan asing yang kerap bermain ombak di tanah kelahirannya itu. Untuk mengasah kemampuannya, Dede hijrah ke Bali pada usia 15 tahun.

Kini, pemegang gelar Indonesian Champ 2008 dan Quiksilver Open Trengganu Champ 2011 sekaligus dua kali juara ASC itu menjadi satu-satunya surfer Indonesia yang berkompetisi di tur dunia. Ia juga kerap menjadi langganan sampul majalah surfing internasional seperti Surftime, Curve, Surf Trip, dan Surfer.

3. Spot Sunrise dan Sunset

Salah satu daya tarik lain dari Pantai Cimaja adalah keberadaanya yang kerap dijadikan sebagai spot untuk menikmati sunrise dan sunset. Maka tak heran jika banyak wisatawan di pantai ini yang senantiasa menunggu momen sunrise dan sunset di tempat ini.

Pesisir pantai yang berbentuk teluk menjadi salah satu lokasi untuk menikmati matahari terbenam (sunset point). Tak heran jika banyak wisatawan menyusuri pantai ini untuk menikmati matahari terbenam di ujung teluk. Cimaja pun kerap dijadikan destinasi wisata akhir pekan bagi warga sekitar termasuk Jakarta.

4.Munculnya surf camp di Cimaja

Di kawasan Cimaja kini semakin banyak anak-anak yang berminat menjadi peselancar ombak. Awalnya mereka hanya melihat dari sisi fun, untuk sekadar rekreasi. Namun tidak sedikit yang mulai bercita-cita menjadi peselancar ombak profesional. Terlebih Cimaja terbukti telah melahirkan Dede Suryana yang menjadi figure panutan.

Tak heran saat ini di sekitar kawasan Cimaja bermunculan surf camp, sebagai tempat untuk menempa bakat peselancar muda sekaligus akomodasi bagi peselancar ombak. Salah satunya Arya’s Surf Camp yang berada di Cikakak, Cimaja Seringkali saat digelar event bertaraf internasional, Cimaja kerap kekurangan akomodasi bagi pelselancar. (Zota/*)