SUKABUMIKU.id – Ketua Karang Taruna Kota Sukabumi Raden Koesoemo Huptaripro menyikapi soal pembacokan pelajar dan kenakalan para remaja yang terjadi di Kota Sukabumi baru-baru ini.
Menurut pria yang akrab disapa kang Ari ini menilai. Problematika yang terjadi ini karena adanya pola asuh yang kurang tepat kepada para remaja di Kota Sukabumi. Pasalnya, kata dia, remaja merupakan seseorang yang sedang mencari jati diri dan masa transisi dari anak ke dewasa.
“Kita melihat seperti kasus pembacokan pelajar yang sampai menyebabkan korban meninggal dunia. Ini salah satu kejadian yang sangat luar biasa, yang harus jadi batu cambukan kita dan harus menjadikan kita membuat pola asuh yang berbeda dengan saat ini,” kata Raden Koesoemo kepada wartawan, Senin (27/03/23).
BACA JUGA: Geng Motor di Sukabumi Berutal, Serang Warga Cibungur Menggunakan Sajam Hingga Jarah Handpone
Apalagi menurut Raden, korban dan pelaku pembacokan merupakan pelajar yang masih duduk di bangku sekolah SMP. Sehingga dia menilai saat ini adanya pola asuh yang salah yang menyebabkan tragedi itu terjadi.
“Harapan saya kedepan, Pemerintah Kota Sukabumi beserta jajaran khususnya Dinas Pendidikan harus mengkaji lebih dalam kenapa semua ini terjadi. Apakah ada pola asuh yang salah di rumah apakah pola pendidikan kita untuk melihat aspek afektif kognitif yang ada di siswa SMP ini keliru atau tidak,” ujarnya.
“Karena apa anak muda ini merupakan generasi bangsa kita yang harus kita jaga dan dibina untuk menciptakan generasi emas kedepan. Jangan sampai momentum demografi 2030 menjadikan negara ini bukanya berkualitas dengan banyak nya anak muda melainkan anak mudanya jadi amoral dan kurang baik dengan pergaulan yang ada,” jelasnya.
Sehingga sambung Raden perlu adanya evaluasi total kepada Pemerintah Kota Sukabumi terkait pendidikan dasar dan menengah. Karena harus melihat dari berbagai aspek seperti lingkungan dan cara pendidikan guru terhadap anak dilingkungan sekolahnya.
“Salahsatunya terkait penggunaan kendaraan kepada anak dibawah umur itu harus ditindak tegas karena rentan kecelakaan hingga berbuat negatif, dan juga harus melakukan jam malam yang ketat untuk anak dibawah umur, itu semuanya harus di evaluasi, sehingga tidak terjadi hal yang serupa saat ini dan pelajar di Kota Sukabumi tercoreng dengan adanya kejadian pembacokan ini,” sambung dia.
Raden pun menyarankan Pemerintah Kota Sukabumi melakukan kajian total dan memberikan sebuah wadah dan trobosan program yang mengedukasi sehingga membuat pergaulan mereka bisa mengarah ke arah yang lebih positif.
“Kalo bisa pemerintah Kota Sukabumi membuat kajian total bagaimana penomena ini bisa terjadi. Apakah, ada yang salah dengan orang tua nya, lingkungan sekolah, apakah ada yang mis dilingkungan masyarakat nya. Sehingga ini perlu adanya kajian total kita harus tau penyebab akarnya seperti apa, sehingga bisa mudah dicari terkait masalah se sosial yang terjadi,” pungkasnya (ky)