SUKABUMIKU.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengisyaratkan bahwa pemerintah akan melakukan upaya efisiensi anggaran dalam APBN 2026.
Langkah ini bertujuan untuk menjaga kesehatan fiskal dan memastikan anggaran negara digunakan secara optimal di tengah tantangan ekonomi global dan domestik.
Sri Mulyani menekankan bahwa efisiensi ini bukan berarti pemangkasan anggaran secara drastis, tetapi lebih kepada pengalokasian dana yang lebih tepat sasaran, meningkatkan efektivitas belanja, dan mengurangi pengeluaran yang kurang prioritas.
“Kesehatan fiskal sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan memastikan bahwa anggaran yang kita miliki dapat dimanfaatkan untuk program-program yang benar-benar berdampak bagi masyarakat,” ujar Sri Mulyani dalam keterangannya.
Pemerintah akan fokus pada beberapa strategi utama dalam efisiensi APBN 2026, termasuk:
- Evaluasi Program Prioritas – Mengurangi atau mengoptimalkan program-program yang kurang memberikan manfaat signifikan.
- Digitalisasi dan Reformasi Birokrasi – Memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dalam administrasi pemerintahan.
- Pengendalian Utang dan Defisit – Menjaga keseimbangan antara belanja negara dan pemasukan agar tetap terkendali.
- Fokus pada Sektor Produktif – Memprioritaskan anggaran untuk sektor-sektor yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi ketidakpastian ekonomi global, termasuk potensi perlambatan ekonomi serta dinamika geopolitik yang dapat memengaruhi stabilitas fiskal Indonesia.
Kebijakan efisiensi ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi nasional dan memastikan bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan oleh negara benar-benar memberikan manfaat bagi kesejahteraan rakyat.(Sei)
