Kota Sukabumi

Sukabumi Canangkan Strategi Pembangunan 2025-2030, Fokus Efisiensi dan Peningkatan PAD

×

Sukabumi Canangkan Strategi Pembangunan 2025-2030, Fokus Efisiensi dan Peningkatan PAD

Sebarkan artikel ini

SUKABUMIKU.id – Pemerintah Kota Sukabumi menggelar Rapat Koordinasi Pimpinan (Rakorpim) pada Senin, 3 Maret 2025, di Oproom Setda Kota Sukabumi. Rakorpim yang dipimpin oleh Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, dan Wakil Wali Kota, Bobby Maulana, ini membahas strategi pembangunan Kota Sukabumi untuk periode 2025-2030.

Fokus utama strategi pembangunan adalah efisiensi anggaran, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), optimalisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan pembangunan infrastruktur strategis. Wali Kota menekankan pentingnya kebijakan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat tanpa intervensi politik dan profesionalisme ASN dalam menjalankan tugas.

Refleksi dari retreat di Magelang menunjukkan ketergantungan fiskal Kota Sukabumi pada transfer pemerintah pusat. Untuk itu, peningkatan PAD menjadi target utama dalam lima tahun ke depan. Upaya yang akan dilakukan meliputi perbaikan sistem pengelolaan keuangan, digitalisasi retribusi, dan pemutakhiran data Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2) hingga tingkat RT/RW.

Evaluasi kinerja RSUD Kota Sukabumi juga menjadi prioritas, mengingat kerugian yang mencapai Rp30-40 miliar per tahun. Perbaikan akan dilakukan dengan mengganti Dewan Pengawas dan meningkatkan efisiensi pengelolaan.

BUMD ditargetkan berkontribusi Rp30 miliar terhadap PAD. Strategi yang diusung meliputi peningkatan layanan dan pengurangan kebocoran air oleh PDAM, perluasan akses kredit mikro oleh BPR, serta diversifikasi usaha dan kerja sama dengan BPJS oleh PD Waluya. Penataan ulang Pasar Pelita, termasuk evaluasi harga kios, juga akan dilakukan.

Wali Kota menegaskan seluruh kebijakan harus selaras dengan regulasi pemerintah pusat. Penunjukan pejabat strategis akan melalui Panitia Seleksi (Pansel) untuk menjamin transparansi. Pengawasan terhadap perusahaan besar tanpa izin operasional akan diperketat untuk optimalisasi penerimaan pajak. Pengadaan barang dan jasa juga akan diawasi secara ketat.

Program Jumat Bersih (Jumsih) akan diaktifkan kembali untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan. Program ini meliputi olahraga dan aksi bersih-bersih di berbagai titik kota.

Dalam sesi diskusi, DPMPTSP memaparkan roadmap investasi dengan sektor properti sebagai pengungkit PAD. Delapan pengembang properti siap berinvestasi senilai Rp250 miliar. Bappeda menyatakan visi pembangunan Wali Kota akan dimasukkan dalam revisi RPJMD pada Mei 2025. Lembaga Wakaf Doa Bangsa mendukung Gerakan Wakaf Uang berbasis kewilayahan untuk membangun dana abadi umat. Tim Keuangan Pemkot Sukabumi menekankan pentingnya Sukabumi menjadi role model pengelolaan fiskal daerah.

Wakil Wali Kota menambahkan pentingnya fokus pada optimalisasi PAD, peningkatan daya saing ekonomi, literasi digital, dan komunikasi publik yang efektif. Pengembangan ekonomi digital juga menjadi perhatian khusus.

Rakorpim menghasilkan beberapa keputusan kunci, yaitu penetapan target PAD, optimalisasi peran BUMD, evaluasi RSUD Kota Sukabumi, efisiensi dan transparansi anggaran, serta pelaksanaan program Jumat Bersih. Wali Kota menutup rapat dengan arahan agar seluruh jajaran bekerja profesional dan fokus pada pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. (mrf/*)