Nasional

Tarif AS Mengancam Ekspor, Indonesia Janji Permudah Aturan Dagang

×

Tarif AS Mengancam Ekspor, Indonesia Janji Permudah Aturan Dagang

Sebarkan artikel ini

SUKABUMIKU.id – Sebagai upaya untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat terkait rencana pengenaan tarif 32% terhadap produk-produk Indonesia, Indonesia berjanji untuk mempermudah aturan perdagangan.

Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Kabinetnya untuk menyederhanakan regulasi, termasuk mengurangi hambatan non-tarif, setelah AS mengumumkan tarif timbal balik tersebut, demikian pernyataan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada tanggal 3 April.

Pemerintah saat ini sedang menghitung dampak dari tarif tersebut, yang diperkirakan akan berdampak besar pada industri-industri yang bergantung pada ekspor seperti tekstil, elektronik, dan minyak kelapa sawit. Para pejabat akan mengirimkan delegasi ke Washington untuk menegosiasikan tarif yang dijadwalkan mulai berlaku pada tanggal 9 April.

“Ini sejalan dengan upaya untuk meningkatkan daya saing, menjaga kepercayaan pelaku pasar, dan menarik investasi untuk mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi,” ungkap hartanto.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengadakan konferensi video dengan Perwakilan AS Carol Miller pada tanggal 1 April, sebelum pengumuman tarif. Mereka membahas potensi bidang kerja sama antara kedua negara, termasuk pada komoditas pangan seperti kedelai dan gandum, sektor ekonomi bersih seperti penangkapan dan penyimpanan karbon, serta mineral kritis.

Indonesia juga sedang berdiskusi dengan Malaysia, yang saat ini menjadi ketua ASEAN, untuk bersama-sama mengambil langkah-langkah dalam mengatasi tarif tersebut, kata kementerian itu.

AS adalah salah satu mitra dagang utama Indonesia, menyumbang surplus perdagangan non-migas terbesar sebesar US$16,8 miliar (S$22,4 miliar) pada tahun 2025, menurut data resmi. Ekspor utama Indonesia ke AS meliputi elektronik, tekstil, produk perikanan, alas kaki, dan minyak kelapa sawit. (mrf/*)