Kota Sukabumi

Wakil Wali Kota Sukabumi Dorong Aksi Nyata Jaga Lingkungan, Sungai Jadi Fokus Utama

×

Wakil Wali Kota Sukabumi Dorong Aksi Nyata Jaga Lingkungan, Sungai Jadi Fokus Utama

Sebarkan artikel ini

SUKABUMIKU.id – Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menekankan pentingnya aksi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan di Kota Sukabumi. Penegasan ini disampaikan dalam diskusi yang berlangsung di Ruang Pertemuan Setda pada hari Senin, 10 Maret 2025, yang melibatkan Komunitas Restu Bumi, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan Sukabumi Muda.

Fokus utama dalam diskusi tersebut adalah strategi konkret untuk mengatasi masalah lingkungan, khususnya kondisi sungai di Kota Sukabumi. Bobby Maulana menegaskan bahwa pemantauan dan pembersihan sungai harus dilakukan secara berkala, tidak hanya mengandalkan kampanye semata.

“Teman-teman dari Restu Bumi harus terus berkoordinasi dan mengedukasi masyarakat. Sungai kita harus bersih, jangan sampai dipenuhi sampah. Kegiatan yang digagas harus tepat waktu agar berdampak maksimal,” ujar Bobby Maulana.

Selain itu, Bobby Maulana mengumumkan rencana penanaman pohon di Cipelang Herang pada bulan April mendatang, yang akan dilaksanakan bekerja sama dengan Indosiar. Ia mengajak seluruh pihak yang peduli terhadap lingkungan untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Asep Irawan, mengapresiasi gerakan peduli lingkungan ini. Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Sukabumi memiliki berbagai agenda tahunan terkait kebersihan lingkungan, seperti Hari Peduli Sampah, World Cleanup Day, dan Hari Lingkungan Hidup. Asep Irawan juga menyoroti tiga fokus utama dalam penanganan masalah lingkungan, yaitu penanganan sampah, pengendalian banjir, dan penghijauan. Ia menjelaskan bahwa perubahan fungsi lahan sejak tahun 1995 telah menyebabkan penyempitan dan pendangkalan sungai.

“Kami melihat ada tiga fokus utama, yaitu penanganan sampah, pengendalian banjir, dan penghijauan. Perubahan fungsi lahan sejak tahun 1995 berpengaruh terhadap saluran air. Akibatnya, terjadi penyempitan dan pendangkalan yang mengurangi kapasitas sungai,” jelas Asep Irawan.

Lebih lanjut, Asep Irawan menambahkan bahwa normalisasi sungai menjadi target utama untuk memastikan Daerah Aliran Sungai (DAS) tetap berfungsi dengan baik.

Perwakilan dari Sukabumi Muda, Okky, menyoroti pentingnya pengelolaan sampah pasca-pembersihan. Ia mengusulkan pembuatan mesin pembakaran sampah berbahan bakar oli bekas, yang akan menghasilkan abu untuk dijadikan paving block.

“Sampah ini harus ditanggulangi dengan sistem yang jelas. Hasil dari paving block bisa dimanfaatkan dan bahkan berkontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD),” kata Okky.

Keberadaan Komunitas Restu Bumi dinilai sebagai langkah positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan masalah sampah. Bobby Maulana berharap komunitas ini terus berkembang dan semakin banyak warga yang peduli terhadap lingkungan.

“Semakin banyak komunitas yang aktif dalam gerakan peduli lingkungan, semakin baik. Kita harus turun langsung ke lapangan dan tidak hanya mengandalkan kampanye,” pungkasnya.

Diskusi ini menjadi langkah awal untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan di Kota Sukabumi. Dengan aksi nyata yang berkelanjutan, diharapkan kondisi lingkungan semakin membaik dan Kota Sukabumi dapat mengatasi masalah persampahan.