Berita SukabumiBerita UtamaKota Sukabumi

Warga Sukabumi Keluhkan Lonjakan Tagihan Listrik Pasca Berakhirnya Program Diskon

×

Warga Sukabumi Keluhkan Lonjakan Tagihan Listrik Pasca Berakhirnya Program Diskon

Sebarkan artikel ini
Listrik
Seorang Warga menunjukan token listrik. Foto: sukabumiku.id

SUKABUMI – Sejumlah warga di Kota Sukabumi mengeluhkan lonjakan tagihan listrik rumah tangga yang terjadi sejak Maret lalu, menyusul berakhirnya program diskon 50 persen yang sebelumnya diberikan pemerintah. Kenaikan tagihan yang dirasakan pada periode pembayaran April ini membuat sebagian pelanggan terkejut, lantaran tidak ada peningkatan signifikan dalam konsumsi listrik mereka.

Salah satunya dialami oleh Ananda (33), warga Kecamatan Gunungpuyuh, yang menggunakan listrik pascabayar dengan daya 1300 VA. Ia mengaku terkejut ketika mengetahui tagihan listriknya melonjak tajam dibanding bulan-bulan sebelumnya.

“Biasanya sekitar Rp250 ribu, tapi sekarang melonjak hingga Rp350 ribu,” ujarnya, Rabu (28/5/2025).

Ananda menuturkan bahwa penggunaan listrik di rumahnya tergolong standar, hanya untuk menyalakan televisi, mesin cuci, dan lampu. Ia pun mengaku tidak memiliki alat elektronik besar lainnya seperti kulkas atau pendingin ruangan.

BACA JUGA: Ternyata Asmara, Motif Kasus Penyiraman Air Keras Ibu dan Anak di Sukabumi

“Pemakaian biasa saja, gak ada tambahan alat listrik. Tapi kenapa tagihannya tiba-tiba tinggi?” keluhnya.

Hal serupa juga dirasakan oleh Farrah Aulia, warga Kelurahan Citamiang, Kota Sukabumi. Ia mengatakan, tagihan listriknya yang biasanya berkisar Rp220 ribu per bulan kini melonjak menjadi Rp350 ribu, meski penggunaan listrik di rumah tetap sama seperti sebelumnya.

“Tidak ada perubahan pemakaian, alat elektronik juga sama seperti biasanya. Tapi setelah program diskon pemerintah berakhir, tagihannya langsung naik. Ini bikin bingung,” kata Farrah.

Ia berharap pemerintah dan pihak terkait memberikan penjelasan secara terbuka dan transparan kepada masyarakat mengenai sistem perhitungan tagihan setelah program diskon berakhir.

BACA JUGA: Ini Daftar Nama Pejabat Kota Sukabumi yang Dilantik Perdana Ayep Zaki, Andang Jadi Sekda

“Jangan sampai masyarakat merasa ditipu. Kalau memang ada program seperti diskon, seharusnya dijelaskan dari awal apa dampaknya setelah program selesai. Jangan malah rakyat yang jadi korban,” ujarnya.

Farrah juga mengingatkan agar kebijakan seperti ini tidak justru menyulitkan masyarakat, terutama kalangan ekonomi menengah ke bawah.

“Harapannya ke depan program seperti ini disosialisasikan dengan jelas. Jangan sampai seperti ‘ngeprank’—dikasih diskon, ternyata nanti tagihannya jadi beban tambahan di bulan berikutnya,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PLN Sukabumi belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan pelanggan tersebut. (Ky)