SUKABUMI — Harapan baru mulai tumbuh di tengah kesedihan warga Kampung Pamokoan, Desa Sukarame, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi saat rombongan pejabat pusat dan daerah tiba untuk meninjau kondisi pascabencana banjir bandang dan longsor. Kunjungan Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, pada Kamis (27/11), menjadi momentum penting dimulainya percepatan relokasi warga yang kehilangan rumah.
Dalam kunjungan tersebut, Gus Muhaimin hadir bersama jajaran kementerian, Anggota DPR RI Zainul Munasichin, Bupati Sukabumi Asep Japar, Wakil Bupati Andreas, serta sejumlah anggota DPRD provinsi dan kabupaten. Rombongan kemudian melakukan peletakan batu pertama pembangunan hunian baru untuk warga terdampak.
Zainul menjelaskan bahwa laporan awal mengenai kondisi kerusakan rumah ia terima dari Ajengan Encep, Pengasuh Ponpes Assalam. Dari laporan tersebut diketahui ada 15 hingga 16 rumah yang tidak memungkinkan untuk dibangun kembali di lokasi semula. Sebagian di antaranya telah mendapat bantuan dari purnawirawan KSAD Jenderal Dudung, namun masih tersisa 11 rumah yang belum memiliki kepastian relokasi.
Baca Juga: LWDB Kelola Rp 440 Juta Dana Wakaf di Green Sukuk, Dukung Ekonomi Kerakyatan Sukabumi
Melihat kondisi itu, Zainul langsung menyampaikan kebutuhan warga kepada Menko PM. Ia menuturkan bahwa Muhaimin segera memerintahkan jajarannya untuk menggalang dukungan yang lebih luas. “Berbagai pihak kemudian ikut membantu, sehingga pembangunan 11 rumah tambahan dapat direalisasikan,” kata Zainul.
Dukungan tidak berhenti di situ. Melalui jaringan deputi Menko PM, kebutuhan relokasi diperkuat dengan datangnya bantuan dari Himbara, Bank Syariah Indonesia (BSI), dan Permodalan Nasional Madani (PNM). Ketiga lembaga tersebut menyiapkan anggaran pembangunan 35 rumah tambahan, sehingga total hunian baru yang akan dibangun mencapai 46 unit.
“Saya sebagai anggota DPR RI dapil Sukabumi mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya. Ini bukti nyata gerak cepat dan koordinasi Menko PM dalam mengoptimalkan potensi pemerintah dan swasta,” ujar Zainul dengan tegas.
Baca Juga: Fokus 2027, Pemkot Sukabumi Tekan Pengangguran dengan Efisiensi Anggaran dan Beasiswa
Ia menyebut bahwa pola kolaborasi lintas sektor seperti ini mencerminkan semangat gotong royong, khususnya ketika daerah menghadapi keterbatasan anggaran. Dalam kesempatan itu, Zainul juga mengulang pesan Menko PM mengenai perlunya tobat ekologi, yakni ajakan untuk memperlakukan alam dengan lebih bijak demi mencegah bencana serupa di masa depan.
Selain membahas relokasi, Zainul memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan DPRD atas lahirnya Perda Penataan Ruang Berbasis Kearifan Lokal Pata N Jala. Ia menilai kebijakan tersebut sebagai langkah maju dalam pengelolaan ruang berbasis nilai budaya Sunda.
Baca Juga: Alhamdulillah! 8.164 Calon P3K Paruh Waktu di Kabupaten Sukabumi Dilantik Awal Desember
“Perda ini luar biasa. Mungkin satu-satunya perda di Indonesia yang mengangkat kearifan lokal sebagai dasar penataan ruang,” ungkapnya. Ia menambahkan, jika diterapkan secara konsisten, aturan ini mampu menekan potensi bencana dalam 20 tahun mendatang.
Mengakhiri keterangannya, Zainul menyampaikan doa untuk Menko PM. Ia berharap Gus Muhaimin senantiasa diberi kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan amanah dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
