SUKABUMI – Semangat membangun Kota Sukabumi menuju Kota Wakaf terus mendapat dukungan dari masyarakat. Pada Rabu (15/10/2025), warga Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, resmi membentuk Kampung Wakaf Jayaraksa di Masjid Al-Muhajirin.
Kegiatan ini dihadiri oleh Lurah Jayaraksa Hildania Nurdiati, para ketua RW, tokoh masyarakat, serta Tus Wahid, Direktur Lembaga Wakaf Doa Bangsa (LWDB) yang berperan sebagai nazhir pengelola program wakaf dana abadi.
Dalam sambutannya, Lurah Hildania menyampaikan apresiasi atas semangat warga yang berinisiatif membentuk kampung wakaf secara mandiri. Menurutnya, pemerintah kelurahan hanya berperan sebagai fasilitator agar gerakan wakaf dapat berjalan terarah dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
Baca Juga: Rumah Kades Ciparay Roboh, Diduga Akibat Struktur Bangunan Rapuh
“Kampung Wakaf adalah contoh bagaimana masyarakat bisa mandiri dan saling menolong melalui wakaf. Pemerintah kelurahan tentu mendukung sepenuhnya agar gerakan ini menjadi bagian dari budaya keseharian warga Jayaraksa,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur LWDB Tus Wahid menjelaskan bahwa konsep Kampung Wakaf mengajak warga untuk rutin berwakaf uang sesuai kemampuan masing-masing. Dana yang terkumpul akan dikelola secara profesional dan sesuai syariah untuk mendukung kegiatan sosial, pendidikan, ekonomi, serta keagamaan di lingkungan sekitar.
Ia menegaskan, wakaf uang kolektif menjadi salah satu aset wakaf paling potensial karena mudah diakses oleh masyarakat luas.
Tus menilai, dari nilai kecil yang dikumpulkan bersama, manfaat besar bisa dirasakan secara berkelanjutan oleh warga kampung maupun kota.
Baca Juga: Ekonomi Kota Sukabumi Tumbuh Konsisten, Jadi Daerah Pemulihan Tercepat di Jawa Barat
Acara pembentukan Kampung Wakaf Jayaraksa berlangsung dalam suasana hangat dan penuh semangat. Sejumlah warga langsung menyatakan komitmen menjadi wakif rutin, sementara para ketua RW siap membantu sosialisasi program wakaf uang di wilayah masing-masing.
Dengan terbentuknya Kampung Wakaf Jayaraksa, gerakan wakaf berbasis masyarakat di Kota Sukabumi kini telah mencapai 14 kampung. Kehadirannya tidak hanya menjadi simbol religiusitas warga, tetapi juga wujud nyata gotong royong dalam membangun kesejahteraan bersama.
Program wakaf uang kolektif ini diharapkan mampu memperkuat pemberdayaan ekonomi warga, mendukung pengembangan UMK, serta membantu pembangunan fasilitas publik berbasis wakaf di tingkat lokal.
