BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mencanangkan target ambisius untuk membangun minimal satu lapangan sepak bola berstandar profesional di setiap kecamatan se-Jawa Barat dalam kurun waktu tiga tahun ke depan. Kebijakan revolusioner ini diumumkan usai diskusi dengan Asosiasi PSSI Kabupaten/Kota dan Klub Anggota PSSI Jabar di Gedung DPRD Jabar, Senin (24/11/2025).
Dedi mengkritik pola pembangunan infrastruktur sepak bola sebelumnya yang terlalu fokus pada stadion megah. “Minimal satu kecamatan harus memiliki satu lapangan sepak bola profesional yang dapat dipakai,” tegas Gubernur yang akrab disapa KDM ini.
Standar profesional yang dimaksud lebih menekankan pada kualitas rumput dan lapangan untuk mendukung latihan atlet, bukan fasilitas tribun yang mewah. Mantan Bupati Purwakarta ini juga menyoroti masalah pendanaan klub.
Baca Juga: Innalillahi! Kecelakaan di Cikidang Sukabumi, Seorang Wartawan Meninggal Dunia
“Jangan berharap klub naik liga kalau masih mengandalkan kabupaten atau kota. Tidak ada bupati yang mau dipenjara gara-gara sepak bola,” ucap Dedi memperingatkan agar klub segera mandiri dan tidak bergantung pada APBD.
Visi pembangunan sepak bola Jabar juga mencakup aspek pendidikan. Pemprov berencana membangun sekolah khusus sepak bola dengan sistem kurikulum terintegrasi pada 2026. Sekolah berbasis asrama ini akan membina anak-anak potensial dengan pendekatan holistik “dari bangun sampai tidur” untuk mencetak atlet berprestasi.
Dalam diskusi tersebut, Ketua Persigar Kabupaten Garut Rudi Gunawan mengungkapkan keprihatinannya. “Kondisi di Jawa Barat ini tertinggal. Jawa Barat hanya punya Persib, sementara di Jawa Timur ada klub bagus di 5 kabupaten,”* ungkap Rudi.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kota Sukabumi Selasa, 25 November 2025: Seluruh Wilayah Diperkirakan Berawan
Senada dengan itu, Ketua Klub Citeureup Raya Dedi Cakra berharap adanya kejelasan akses dana hibah dari Pemprov untuk membantu klub-klub kecil yang sedang berjuang di kancah nasional.
