Berita UtamaSukabumi

Adakah Perayaan Cap Go Meh di Imlek 2023 Kota Sukabumi? Ini Jawabannya!

×

Adakah Perayaan Cap Go Meh di Imlek 2023 Kota Sukabumi? Ini Jawabannya!

Sebarkan artikel ini
CAP GO MEH SUKABUMI
PERAYAAN MALAM IMLEK: Sejumlah warga memadati kawasan Vihara Widhi Sakti di Jalan Pajagalan, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. foto: Dokpim/pemkot

SUKABUMIKU.id— Tahun baru Imlek tentunya melekat dengan istilah Cap Go Meh, apalagi di Kota Sukabumi. Biasanya Cap Go Meh di Kota Sukabumi selalu dilaksanakan secara meriah.

Namun semenjak adanya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan masyarakat (PPKM), Cap Go Meh sempat ditiadakan. Di tahun 2023 ini pemerintah sudah mencabut PPKM terus bagaimana tradisi keberlangsungan acara Cap Go Meh di Kota Sukabumi?

Pengurus Vihara Widhi Sakti, Leuleung mengatakan untuk acara Cap Go Meh di tahun imlek ini belum bisa dipastikan. Soalnya pihaknya bersama pengurus sedang melakukan koordinasi.

Baca Juga : Ratusan Motoris Sunmori Bersama Wali Kota Sukabumi

” Belum ada suatu keputusan, nanti kita koordinasikan dengan panitia,” ungkapnya.

Tentunya ketika sudah ada keputusan dari panitia kata Leuleung nanti pihaknya akan meminta izin perayaan Cap Go Meh di Kota Sukabumi.

” Nanti kalau sudah ada keputusan, kita minta perizinan kepada pemerintah,” ujarnya.

Semenatara mengenai perayaan Imlek di tahun 2023 ini memang ada perbedaan dengan tahun sebelumnya. Apalagi saat ini sudah terlepas dari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

” Acara hampir sama cuman agak meriah tahun ini, selepas PPKM,” pungkasnya.

Apa itu perayaan Cap Go Meh, mari kita simak penjelasannya.

Cap Go Meh adalah akhir dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek yang dilakukan tiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa. Perayaannya diawali dengan berdoa di wihara, lalu dengan iringan kenong dan simbal serta pertunjukan barongsai dan tradisional Tionghoa.

Istilah Cap Go Meh berasal dari bahasa Hokkien “Chap Goh Meh” yang berarti malam kelima belas. Isitilah ini umum digunakan oleh Tionghoa Indonesia dan Malaysia.

Perayaan Cap Go Meh telah dilakukan sejak abad ke-7 Masehi pada masa Dinasti Han di Tiongkok, terutama saat migrasi masyarakat Tionghoa ke wilayah bagian selatan Tiongkok. Perayaan diadakan bersama oleh raja dan masyarakatnya pada malam tanggal ke-15 bulan pertama penanggalan Tionghoa.

Para petani memasang lampion berwarna warni di sekeliling ladang untuk mengusir hama dan menakuti binatang-binatang perusak tanaman serta memperindah pemandangan. Selain itu, diadakan pertunjukan musik dan barongsai untuk memeriahkan perayaan.

Setelah itu, Cap Go Meh kemudian diadakan secara turun-temurun oleh masyarakat Tionghoa yang tersebar di seluruh dunia Cap Go Meh dilakukan dengan mengadakan parade dan arak-arakan di sepanjang jalan.

Pada malam harinya, perayaaan dilanjutkan dengan mengadakan festival lampion. Dalam perayaan Cap Go Meh, pertunjukan Barongsai merupakan lambang dari kepercayaan masyarakat Tionghoa. Barongsai diyakini sebagai pertanda kesuksesan, keberuntungan dan pengusir hal-hal buruk. (Ky/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *