SUKABUMIKU.id-– Aplikasi data stunting terintegrasi (Siapdate) telah dilauncing oleh Pemerintah Kota Sukabumi. Lalu seperti apa aplikasi Siapdate yang dimiliki oleh Bappeda Kota Sukabumi itu?.
Kepala Bidang Pemerintahan Pembangunan Manusia (PPM), Nenden Evianti mengatakan aplikasi sistem aplikasi data stunting terintegrasi (Siapdate) mampu mengontrol perilaku keluarga dalam proses penaggulangan stunting mulai dari hulu atau sejak anak beranjak remaja putri.
“Pola perilaku dalam keluarga berisiko stunting pertama dimulai dari hulu atau menginjak usia remaja putri. Dinkes sudah melakukan aksi seperti pemberian tablet penambah darah pada setiap Hari Senin usai upacara dan pemberian makanan tambahan,” kata Nenden.
Baca Juga: Bappeda Kota Sukabumi Buka Konsultasi Publik Penyusunan RPJPD 2025-2045
Program-program tersebut merupakan salah satu bentuk intervensi dari pemerintah. Dimana ada dua jenis intervensi dalam rencana besar penanggulangan stunting yakni intervensi spesifik melalui pengobatan dan pemberian makanan tambahan sebesar 30% dan intervensi sensitif yang meliputi sanitasi lingkungan sebesar 70%.
Lebih lanjut dia menjelaskan, Pemkot Sukabumi, berhasil melakukan pencegahan dan penurunan angka stunting sebesar 6,8% pada Februari dan Agustus pada hasil penimbangan bulan balita sebesar 5,42%.
“Stunting itu kekurangan gizi kronis yang berulang-ulang sehingga mengakibatkan tumbuhkembang fisik anak tidak berjalan normal seperti tinggi dan berat badan anak tidak sesuai dengan usia anak saat itu,” terangnya.
Pada bagian lain dia menjelaskan, aplikasi Siapdate ini merupakan inovasi Pj Wali Kota terkait sistem aplikasi data stunting terintegrasi. Selama ini ujarnya, data stunting tersimpan di setiap perangkat daerah termasuk di Dinkes.
“Untuk diketahui, di Dinkes dan Dalduk ada sistem aplikasi tersendiri. Untuk pengukurannya ada EPPGM yang dilaksanakan untuk pengukuran bulan penimbangan balita pada bulan Februari dan Agustus. Sehingga Agustus data stunting telah terupdate,” pungkasnya. (Sei)