SUKABUMIKU.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan mengenai tingkat kemudahan terbakar di berbagai wilayah Indonesia. Selasa 30 Juli 2024.
Berdasarkan analisis cuaca dan kondisi atmosfer terkini, beberapa wilayah menunjukkan potensi kebakaran hutan dan lahan yang tinggi.
Wilayah dengan Potensi Kebakaran Tinggi
Riau, Jambi, dan Kepulauan Riau: Ketiga wilayah ini menunjukkan tingkat kemudahan terbakar yang tinggi. Kondisi cuaca yang kering dan minimnya curah hujan dalam beberapa pekan terakhir meningkatkan risiko kebakaran.
Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung: Wilayah-wilayah ini juga berada dalam kategori risiko tinggi untuk kebakaran hutan dan lahan. Kecepatan angin yang tinggi turut berkontribusi dalam penyebaran api jika terjadi kebakaran.
Kalimantan Barat: Kondisi kering yang berkepanjangan membuat wilayah ini sangat rentan terhadap kebakaran hutan, dengan banyak titik panas terdeteksi dalam beberapa hari terakhir.
Banten dan Sebagian Besar Jawa: BMKG mencatat bahwa beberapa bagian dari Jawa juga menunjukkan potensi kebakaran yang signifikan, terutama di area yang memiliki vegetasi kering.
Sebagian Kecil NTT, Gorontalo, Sulawesi Utara, Papua Barat, dan Papua Bagian Selatan: Meskipun tidak seluas wilayah lainnya, beberapa bagian dari NTT, Gorontalo, Sulawesi Utara, Papua Barat, dan Papua bagian selatan juga menunjukkan risiko kebakaran hutan yang meningkat.
Faktor Penyebab
Kondisi cuaca kering yang dominan, rendahnya curah hujan, serta angin yang kencang merupakan faktor utama yang meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan di wilayah-wilayah tersebut.
BMKG terus memantau perkembangan ini melalui sistem peringatan kebakaran hutan dan lahan yang menggunakan berbagai parameter cuaca untuk menentukan tingkat kemudahan terbakar di berbagai daerah.
Langkah Antisipasi
BMKG menghimbau masyarakat, pemerintah daerah, serta instansi terkait untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Langkah-langkah pencegahan seperti pembatasan pembukaan lahan dengan cara membakar, peningkatan patroli di daerah rawan, serta sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan sangat penting dilakukan untuk mengurangi risiko.
Dengan meningkatnya risiko kebakaran, kerjasama antara pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mengantisipasi dan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang lebih luas.(Sei)
