SUKABUMIKU.id – Sejak berdiri pada 2010, BTPN Syariah terus berkomitmen memberdayakan masyarakat inklusi dengan memberikan pembiayaan untuk modal usaha dan pendampingan di seluruh penjuru Indonesia, termasuk di Sukabumi.
BTPN Syariah menjadi satu-satunya bank syariah yang fokus melayani masyarakat prasejahtera produktif, khususnya perempuan di Indonesia.
Salahsatunya melakukan pemberdayaan di Sentra Joglo yang berada di Kp Joglo RT 002 RW 003, Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Sentra yang sudah berdiri sejak 2012 lalu ini terdiri dari 19 ibu-ibu dan memiliki usaha di berbagai sektor, mulai dari usaha pertanian atau perkebunan, perdagangan, nelayan, perikanan, produksi makanan, dan peternakan
“Hal ini sesuai dengan visi misi kami yang ingin menciptakan kesempatan tumbuh bersama demi mengubah hidup jutaan masyarakat inklusi Indonesia lebih sejahtera,” kata Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yakin, kepada wartawan.
Lanjut dia, melalui kumpulan atau Pertemuan Rutin Sentra (PRS) setiap dua minggu sekali, BTPN Syariah memberdayakan masyarakat inklusi dengan berbagai program pelatihan dan pendampingan selain melakukan transaksi keuangan serta angsuran.
“Kumpulan juga membuat hubungan ibu-ibu nasabah lebih solid dan kekeluargaan, sehingga saling mendukung satu sama lain dalam membangun usaha dan menggapai impian,” paparnya.
Kehadiran nasabah pada PRS menjadi sangat penting untuk memastikan nasabah mendapatkan proses pelatihan dan pendampingan dengan optimal serta manfaat berjenjang untuk mewujudkan mimpi.
“Selain itu, karena pembiayaan yang diberikan tanpa agunan maka kehadiran PRS sebagai jaminan dari nasabah saat program pembiayaan berjalan,” jelasnya.
Salah satu buktinya, Ai Reni nasabah BTPN Syariah, yang mengaku telah bergabung menjadi nasabah BTPN Syariah sejak 2016, mengatakan, dengan pembiayaan awal sebesar Rp3 juta yang digunakan untuk modal usaha memproduksi cheese stick.
Dari usaha itu Ai Reni terus berkembang hingga bisa mempekerjakan saudara dan kini telah mendapatkan pembiayaan dari BTPN Syariah hingga Rp20 juta.
Tak main-main, omzet yang didapat Ibu Ai Reni juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Jika awal berjualan cheese stick 2016 lalu omzetnya sekitar Rp200 ribu per minggu, kini sudah mencapai Rp2 juta-Rp3 juta per minggu
“Ya hal ini, tak terlepas dari pendampingan yang dilakukan oleh Community Officer (petugas lapangan). Mereka memberikan mendampingi langsung kepada kita melalui kumpulan atau pertemuan rutin sentra yang diadakan setiap dua minggu sekali,” pungkasnya. (Ky)