SUKABUMIKU.id – Jalur Bagbagan-Loji-Waluran di Kabupaten Sukabumi ditutup sementara hari ini akibat curah hujan tinggi yang berpotensi menyebabkan longsor susulan.
Melalui surat yang dikeluarkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jendral Bina Marga Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta – Jawa Barat Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Jawa Barat yang dibuat pada 9 Desember 2024 ini dilakukan sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan.
“Sehubungan dengan curah hujan dengan intensitas yang cukup tinggi di wilayah Bagbagan – Kiaradua – Waluran dan sekitarnya yang berpotensi terjadinya longsoran susulan, maka untuk menjaga keselamatan pengguna jalan dengan ini kami informasikan bahwa perlu dilakukan penutupan jalur sementara,” ujar Pejabat Pembuat Komitmen 2.3 Provinsi Jawa Barat, Raden Fajar Komara Djunaedi, melalui surat resmi.
Warga di area rawan longsor juga dihimbau untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Penutupan jalur ini merupakan tindak lanjut dari laporan sementara PUSDALOPS BPBD Kabupaten Sukabumi terkait cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut sejak Selasa, 3 Desember 2024.
“Cuaca Ekstrim yang melanda wilayah Kabupaten Sukabumi pada hari Selasa 3 Desember 2024 dari pukul 00.00 WIB-23.59 WIB. hari Rabu 4 Desember 2024 dari pukul 00.00 WIB-23.59 WIB hingga hari ini Kamis 5 Desember 2024 pukul 00.00 WIB-07.30 WIB mengakibatkan terjadinya kejadian bencana di beberapa titik di wilayah Kabupaten Sukabumi,” kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna.
Cuaca ekstrem ini telah mengakibatkan berbagai bencana di 32 kecamatan, termasuk 55 kejadian tanah longsor, 31 banjir, 15 angin kencang, dan 16 pergerakan tanah.
Data sementara menunjukkan 170 KK/443 jiwa terdampak, dengan 95 KK/244 jiwa mengungsi dan 140 KK/230 jiwa terancam. Bencana ini juga menelan korban jiwa, dengan satu orang meninggal dunia dan dua orang masih dalam pencarian. Kerusakan infrastruktur pun cukup parah, meliputi 4 rumah rusak berat, 12 rusak sedang, 85 rusak ringan, dan 86 rumah terancam. Selain itu, 415 rumah terendam banjir, 8 jembatan rusak, dan 23 ruas jalan terdampak. Lahan pertanian seluas 34 hektar juga dilaporkan terdampak. (mrf/*)