Berita SukabumiBerita Utama

Kisah Andini Janda Cantik Sukabumi, 12 tahun Tinggalkan Rumah, Kini Dianiaya Pacar Hingga Tewas

×

Kisah Andini Janda Cantik Sukabumi, 12 tahun Tinggalkan Rumah, Kini Dianiaya Pacar Hingga Tewas

Sebarkan artikel ini
Andini

SUKABUMIKU – Dini sera Afrianti alias Dini berusia 29 tahun merupakan warga Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. Gadis berambut pirang ini harus rela meninggalkan keluarganya. Dini meninggal di tangan sang pacar di Surabaya belum lama ini. Dia harus rela meninggal anak semata wayangnya.

Andini  tewas diduga setelah dianiaya pacarnya GTR yang diduga kuat putra anggota DPR RI. GTR diketahui tega menganiaya DSA hingga tewas lantaran emosi setelah sempat cekcok panjang usai karaoke.

GTR saat itu berniat pergi meninggalkan DSA, bahkan, ketika mobil GTR melaju janda muda ini berusaha membuka pintu mobil.

Setelah DSA terjatuh, GTR menghentikan laju mobilnya. DSA kemudian dimasukkan ke dalam bagasi, lalu diantar ke apartemen di kawasan Pakuwon. Di sana DSA mengalami sesak nafas sehingga GRR mengantarkannya ke National Hospital.

Baru sampai di rumah sakit nyawa Andini melayang.

Informasi yang dihimpun Sukabumiku,  Dini Sera Afrianti alias Andini adalah seorang janda muda cantik asal Sukabumi. Wanita berbintang Libra ini sempat membuat unggahan di media sosial TikTok miliknya dengan pesan yang sangat miris.

“Ceweknya mati-matian jaga hati buat cowoknya, eh cowoknya mati-matian buat matiin ceweknya, chuakss,” tulis @bebyandine dari TikTok pada Kamis, 5 Oktober 2023.

Beberapa netizen sempat terkejut ketika kata-kata yang disematkan dalam unggahan tersebut benar-benar menjadi kenyataan.

Wanita cantik ini ditengarai telah menjalin hubungan dekat dengan terduga GTR sejak beberapa waktu lalu. Namun sayang, hubungan tersebut harus berakhir dengan peristiwa hilangnya Dini Sera Afrianti.

Informasi Andini pada dua bulan terkahir sempat menghubungi keluarganya di Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, melalui telepon selularnya. Bahwa, korban diketahui ingin pulang ke kampung halamannya dan merindukan keluarganya.

Ketua RT di Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, A. Saepudin mengatakan, korban telah meninggalkan rumahnya di wilayah kampung tersebut sekitar 12 tahun silam, tanpa sepengetahuan orangtua atau keluarganya.

Kabar terbaru sekitar 2 bulan ke belakang itu, bahwa Andini ada di Surabaya. Dirinya ingin pulang setelah 12 tahun belum ketemu dengan keluarganya.

Berdasarkan informasi yang ia terima bahwa kematian korban ini karena diduga oleh pacarnya. Semenjak korban telah meninggalkan orangtuanya pada 12 tahun silam, Andini belum pernah pulang ke kampung halamannya. Ia hanya memberikan kabar kepada orangtuanya melalui telephone seluler.

Korban merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Ia memiliki seorang anak berusia sekitar 11-12 tahun. Namun, informasi mengenai keluarganya masih terbatas. Keluarga korban merupakan keluarga yang terisolasi di kampung tersebut, sehingga komunikasi dengan pihak luar sangat terbatas. ***