SUKABUMIKU.id – Di antara hijaunya lereng Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, terselip sebuah bangunan megah yang kini tampak memprihatinkan. Villa Soeharto, demikian namanya, dulunya adalah sebuah peristirahatan mewah bagi mantan Presiden Republik Indonesia, Soeharto, beserta keluarga.
Namun, seiring berjalannya waktu dan perubahan zaman, villa yang dulunya ramai dan terawat ini kini berdiri sepi dan terbengkalai, menyimpan cerita bisu tentang kejayaan dan perubahan.
Lokasinya yang cukup tersembunyi, jauh dari hiruk pikuk perkotaan, memberikan kesan misterius dan eksklusif pada villa ini.
Dikelilingi oleh pepohonan rindang dan udara pegunungan yang sejuk, Villa Soeharto dulunya menjadi tempat pelarian yang sempurna dari kesibukan negara.
Konon, arsitektur bangunannya memadukan unsur tradisional dan modern, dengan sentuhan mewah yang mencerminkan status pemiliknya. Hamparan halaman yang luas, lapangan tenis, dan bahkan helipad, menjadi saksi bisu akan kemegahan villa ini di masa lalu.
Namun, potret kejayaan itu kini tinggal kenangan. Setelah era kekuasaan Soeharto berakhir, villa ini perlahan ditinggalkan. Kurangnya perawatan membuat bangunan-bangunan di dalamnya mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan.
Cat dinding mengelupas, kaca-kaca jendela pecah, dan rumput liar tumbuh subur di halaman yang dulunya tertata rapi. Beberapa bagian bangunan bahkan terlihat rapuh dimakan usia dan cuaca.
Meskipun demikian, sisa-sisa kemewahan masa lalu masih dapat terlihat.
Pilar-pilar kokoh berlapis batu alam di pintu utama, tangga melengkung yang megah di ruang depan, serta desain kamar mandi yang dulunya pasti dilengkapi dengan fasilitas terbaik, menjadi bukti betapa istimewanya villa ini pada masanya.
Bahkan, lapangan tenis yang kini ditumbuhi tanaman liar masih menyiratkan aktivitas rekreasi yang pernah terjadi di sana. Kisah terbengkalainya Villa Soeharto ini menyimpan berbagai spekulasi dan cerita misteri.
Ada yang mengatakan bahwa villa ini menyimpan harta karun tersembunyi, sementara yang lain percaya bahwa aura mistis menyelimuti bangunan yang lama tak berpenghuni ini.
Terlepas dari kebenarannya, kondisi villa yang memprihatinkan ini menimbulkan pertanyaan tentang nasib aset-aset bersejarah, dan berpotensi wisata yang terbengkalai.
Sayangnya, hingga saat ini belum ada upaya yang signifikan untuk merenovasi atau melestarikan Villa Soeharto. Padahal, dengan sedikit sentuhan dan pengelolaan yang tepat, villa ini berpotensi menjadi sebuah destinasi wisata sejarah yang menarik.
Pengunjung dapat diajak untuk menelusuri jejak-jejak masa lalu, membayangkan kehidupan seorang tokoh penting bangsa di tengah kemegahan dan ketenangan alam Gunung Salak.
Kisah Villa Soeharto yang tersembunyi dan terbengkalai di kaki Gunung Salak ini menjadi pengingat, akan perubahan zaman dan pentingnya menjaga warisan sejarah.(Sei)
