Sejarah

Menguak Kehidupan di Kampung Adat Cikondang : Pesona Warisan Leluhur

×

Menguak Kehidupan di Kampung Adat Cikondang : Pesona Warisan Leluhur

Sebarkan artikel ini
Menguak Kehidupan di Kampung Adat Cikondang : Pesona Warisan Leluhur
Foto Kampung Adat Cikondang : Pesona Warisan Leluhur / Ist

SUKABUMI – Di tengah geliat modernisasi Bandung, tersembunyi sebuah permata budaya yang masih teguh memegang tradisi leluhur, yaitu Kampung Adat Cikondang.

Terletak di Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, kampung ini bukan sekadar pemukiman biasa, melainkan cagar budaya hidup yang menawarkan jendela ke masa lalu.

Kampung Adat Cikondang diperkirakan telah berdiri sejak awal abad ke-19, sekitar tahun 1800-an, menjadikannya salah satu kampung adat tertua di Jawa Barat.

Baca Juga : Di Bawah Langit Selabintana Sukabumi: Kafe Alam Terbuka di Kaki Gunung Gede

Meskipun pernah dilanda kebakaran hebat pada tahun 1942 yang menghanguskan sebagian besar rumah tradisionalnya, satu rumah adat utama berhasil diselamatkan dan berdiri kokoh hingga kini.

Rumah adat inilah yang menjadi jantung kegiatan budaya dan spiritual masyarakat Cikondang. Arsitektur rumah adat di Cikondang, yang umumnya berbentuk panggung dengan atap julang ngapak dan dinding anyaman bambu, mencerminkan kearifan lokal Sunda dalam memanfaatkan material alam.

Uniknya, rumah-rumah ini dibangun tanpa menggunakan paku, melainkan dengan tali ijuk sebagai pengikat, melambangkan persatuan dan gotong royong.

Baca Juga :Akhir Pekan Seru di Sukabumi: Wisata Petik Melon Bareng Keluarga di Heera Land

Filosofi mendalam juga tersemat dalam setiap detailnya, seperti satu pintu masuk yang melambangkan keesaan Tuhan, serta ukuran panjang dan lebar bangunan yang memiliki makna khusus terkait kalender dan siklus hidup.

Masyarakat Kampung Adat Cikondang dikenal kuat dalam mempertahankan tradisi dan upacara adatnya.

Salah satu yang paling penting adalah Ritual 15 Muharram atau Wuku Taun, sebuah upacara syukuran yang melibatkan serangkaian kegiatan komunal untuk menyucikan diri.

Baca Juga : Bukan di Bali Tapi di Sukabumi, Ini Keindahan Wisata Bukit Sunset Hill

Selain itu, Seren Taun, upacara syukuran panen padi, juga masih rutin dilaksanakan, menunjukkan eratnya hubungan masyarakat dengan alam dan pertanian.

Pengunjung yang beruntung dapat menyaksikan langsung upacara-upacara ini, merasakan getaran budaya Sunda yang otentik melalui tarian, musik tradisional, dan ritual yang penuh makna.

Ini adalah kesempatan langka untuk memahami lebih dalam nilai-nilai luhur yang diwariskan secara turun-temurun. Selain menyelami kekayaan budaya, Kampung Adat Cikondang juga menawarkan keindahan alam yang memanjakan mata.

Dikelilingi perbukitan hijau, perkebunan teh, dan hutan yang asri, udara di sini sangat sejuk dan segar. Anda bisa berjalan-jalan mengelilingi kampung, mengagumi rumah-rumah adat, dan berinteraksi langsung dengan penduduk setempat yang ramah.(Sei)