SUKABUMIKU.id – Pemerintah Indonesia sedang meluncurkan proyek ambisius yang dikenal dengan nama Giant Sea Wall (Tanggul Laut Raksasa) untuk mengatasi ancaman perubahan iklim yang kian meresahkan kawasan pesisir, terutama di Pantai Utara Jawa (Pantura).
Proyek besar ini bertujuan untuk melindungi wilayah tersebut dari bencana alam yang disebabkan oleh kenaikan permukaan laut, banjir rob, erosi, dan penurunan tanah, yang semakin parah akibat dampak perubahan iklim.
Tanggul laut ini dirancang untuk membangun dinding penahan gelombang sepanjang pesisir Jakarta dan wilayah sekitarnya. Dengan adanya struktur besar ini, diharapkan dapat mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan oleh gelombang tinggi dan kenaikan permukaan laut, yang mengancam kehidupan lebih dari 50 juta orang yang tinggal di kawasan pesisir Pantura.
Kawasan ini juga merupakan pusat ekonomi Indonesia yang vital, dengan sektor-sektor seperti industri, perikanan, dan pariwisata yang bergantung pada kondisi alam yang stabil.
Proyek ini diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rp 58 triliun untuk tahap awal, dengan pembangunan yang direncanakan akan dilakukan dalam beberapa fase.
Meskipun pembangunan tanggul laut ini akan memakan waktu bertahun-tahun, tujuannya sangat jelas: menjaga kelangsungan hidup ekonomi kawasan Pantura dan melindungi lebih dari 50 juta jiwa yang tinggal di daerah rawan bencana ini.
Pembangunan ini juga bertujuan untuk mengurangi risiko bencana alam yang semakin meningkat akibat perubahan iklim, serta meningkatkan ketahanan daerah pesisir dalam menghadapi potensi bencana alam di masa depan.
Namun, meskipun proyek ini mendapat dukungan penuh dari beberapa pihak, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, beberapa kelompok lingkungan juga memberikan kritik terhadap proyek ini.
Mereka khawatir bahwa pembangunan tanggul laut ini dapat merusak ekosistem pesisir yang sudah rentan, serta mengganggu kehidupan biota laut yang ada di sepanjang pantai. Isu ini menjadi perdebatan karena ada kekhawatiran dampak ekologis jangka panjang dari proyek ini bisa lebih besar daripada manfaatnya.
Meski demikian, proyek Giant Sea Wall tetap dianggap sebagai salah satu solusi jangka panjang yang diperlukan untuk menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin nyata. Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan Indonesia terhadap bencana alam yang semakin sering terjadi, serta menjaga keberlanjutan ekonomi Indonesia yang sangat bergantung pada kawasan pesisir.(Sei)