Berita UtamaSejarahSukabumi

Rumah Bersejarah di Kota Sukabumi : Saksi Bisu Pengasingan Bung Hatta dan Sutan Sjahrir

×

Rumah Bersejarah di Kota Sukabumi : Saksi Bisu Pengasingan Bung Hatta dan Sutan Sjahrir

Sebarkan artikel ini
Rumah Bersejarah di Kota Sukabumi
Jejak Sejarah yang Tersimpan di Balik Dinding-dinding Bangunan Bersejarah. Pada pinggiran Jalan Bhayangkara No. 156 A, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi

SUKABUMIKU.id – Jejak Sejarah yang Tersimpan di Balik Dinding-dinding Bangunan Bersejarah. Pada pinggiran Jalan Bhayangkara No. 156 A, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi, berdiri kokoh sebuah rumah bergaya twin-house yang menyimpan kisah bersejarah.

Lokasinya yang tak jauh dari komplek Setukpa Lemdiklat Polri menambah kekayaan kultural dan sejarah di kawasan ini. Bangunan yang berdiri megah ini, dengan arsitektur yang memukau, telah menjadi saksi bisu peristiwa pengasingan dua pahlawan nasional besar, Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir.

Berkisah Sejak 1926: Keelokan dan Keberanian dalam Bangunan Megah
Dibangun pada tahun 1926, rumah ini bukan sekadar bangunan bersejarah biasa. Arsitektur twin-house yang khas mencerminkan kemegahan dan keelokan masa lalu. Namun, daya tariknya tidak hanya terletak pada bentuk fisiknya, melainkan pada kisah besar yang tersemat di dalam dinding-dindingnya.

Tempat Pengasingan Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir: Membongkar Jejak Sejarah
Puncak sejarah rumah ini terjadi pada tahun 1942, saat Indonesia sedang dijajah oleh tentara Jepang. Pada rentang waktu 3 Februari hingga 22 Maret 1942, rumah ini menjadi saksi bisu pengasingan dua tokoh besar, Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir. Keduanya, yang pada saat itu mengetuai pergerakan kemerdekaan Indonesia, dipaksa mengasingkan diri oleh penjajah.

Baca Juga: Sejarah Geung Jung 45 Kota Sukabumi

Rumah inilah yang memberikan tempat perlindungan bagi Bung Hatta dan Sutan Sjahrir selama satu setengah bulan. Dinding-dindingnya menyaksikan diskusi-diskusi penting, perencanaan masa depan bangsa, dan keputusan-keputusan berat yang diambil oleh kedua pahlawan nasional ini. Kehadiran mereka di Sukabumi, meski dalam situasi sulit, memberikan inspirasi dan semangat bagi perjuangan bangsa.

Jejak Sejarah yang Tersimpan: Warisan untuk Generasi Penerus
Meskipun masa pengasingan itu berakhir, rumah ini terus menyimpan jejak sejarahnya. Pada tahun-tahun berikutnya, rumah ini berganti pemilik dan berbagai renovasi telah dilakukan. Namun, nilai historisnya tetap dijaga dengan seksama.

Kini, rumah twin-house di Jalan Bhayangkara No. 156 A telah menjadi destinasi sejarah bagi para pengunjung yang ingin menyusuri jejak perjuangan Bung Hatta dan Sutan Sjahrir. Dengan menggali kisah di balik dinding-dindingnya, kita dapat memahami betapa berharganya masa lalu dan betapa besar peran Sukabumi dalam perjalanan sejarah Indonesia.

Menghormati Jejak Sejarah dalam Arsitektur dan Pengasingan
Rumah bergaya twin-house di Jalan Bhayangkara No. 156 A, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi, bukan sekadar bangunan bersejarah. Ia adalah saksi bisu pengasingan Bung Hatta dan Sutan Sjahrir, dua pahlawan nasional yang mengorbankan diri untuk masa depan Indonesia. Dengan memelihara dan menghormati jejak sejarah ini, kita menghargai perjuangan mereka dan menjadikannya sebagai inspirasi bagi generasi penerus. Sukabumi, sebagai tempat bersejarah ini, terus memancarkan kekayaan budaya dan sejarahnya yang tak ternilai.(Sei)