Jawa Barat

Sejarah dan Aktivitas Gunung Gede Pangrango: Gunung Berapi Aktif di Jawa Barat

×

Sejarah dan Aktivitas Gunung Gede Pangrango: Gunung Berapi Aktif di Jawa Barat

Sebarkan artikel ini

SUKABUMIKU.id – Gunung Gede Pangrango adalah salah satu gunung berapi aktif di Indonesia yang terletak di wilayah Jawa Barat. Meskipun jarang terdengar mengalami letusan besar, gunung ini tetap menjadi perhatian bagi para ahli vulkanologi dan pendaki yang ingin menikmati keindahan alamnya.

Sejarah Aktivitas Vulkanik Gunung Gede

Gunung Gede, dengan ketinggian 2.958 meter di atas permukaan laut, memiliki sejarah aktivitas vulkanik yang relatif tenang dibandingkan gunung api lainnya di Indonesia.

Tercatat bahwa letusan terakhir yang signifikan terjadi pada tahun 1940. Sejak saat itu, gunung ini lebih sering menunjukkan aktivitas kecil berupa keluarnya gas belerang dan gempa tektonik minor.

Keunikan dan Daya Tarik Gunung Gede Pangrango

Selain statusnya sebagai gunung berapi aktif, Gunung Gede Pangrango juga menjadi salah satu destinasi favorit bagi para pendaki dan pecinta alam. Beberapa daya tariknya antara lain:

Kawah Gunung Gede, yang masih mengeluarkan gas belerang dan menjadi salah satu titik observasi vulkanik.

Alun-Alun Suryakencana, padang rumput luas yang dihiasi bunga edelweis.

Curug Cibeureum, air terjun indah yang bisa dinikmati tanpa perlu mendaki ke puncak.

Flora dan Fauna Langka, termasuk owa jawa dan macan tutul yang menjadikan kawasan ini sebagai ekosistem yang dilindungi.

Potensi Risiko dan Pemantauan

Meskipun jarang meletus, aktivitas vulkaniknya tetap dipantau oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Pendaki dan wisatawan disarankan untuk selalu memantau status gunung sebelum melakukan perjalanan agar tetap aman.

Gunung Gede Pangrango adalah gunung berapi aktif dengan sejarah letusan yang relatif kecil. Selain memiliki nilai ilmiah dalam bidang vulkanologi, gunung ini juga menjadi destinasi favorit bagi pendaki dan wisatawan.

Meskipun aktivitasnya saat ini cenderung stabil, pemantauan terus dilakukan untuk mengantisipasi potensi risiko di masa depan.

Bagi yang ingin mendaki, pastikan untuk selalu memperbarui informasi dari otoritas terkait dan menjaga kelestarian alam selama perjalanan.(Sei)