Sejarah

Serangan Jepang ke Pearl Harbor: Titik Balik dalam Sejarah Perang Dunia II

×

Serangan Jepang ke Pearl Harbor: Titik Balik dalam Sejarah Perang Dunia II

Sebarkan artikel ini
Serangan Jepang ke Pearl Harbor
Serangan Jepang ke Pearl Harbor Foto Ilustrasi Ai

SUKABUMIKU.id  – Pada 8 Desember 1941, dunia dikejutkan oleh reaksi resmi Amerika Serikat terhadap serangan mendadak Jepang di Pearl Harbor sehari sebelumnya. Dalam zona waktu Pasifik, serangan tersebut terjadi pada 7 Desember 1941, tetapi di berbagai belahan dunia, akibat perbedaan waktu, dampaknya terasa hingga keesokan harinya.

Serangan ini menjadi momen penting yang mengubah jalannya sejarah, menandai masuknya Amerika Serikat ke dalam Perang Dunia II.

Serangan ke Pearl Harbor

Pada pagi hari Minggu, 7 Desember 1941, Kekaisaran Jepang melancarkan serangan udara besar-besaran ke pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbor, Hawaii. Operasi ini dirancang untuk melumpuhkan kekuatan armada Pasifik Amerika Serikat, dengan tujuan memperlancar ekspansi militer Jepang ke Asia Tenggara tanpa campur tangan Amerika.

Dalam waktu kurang dari dua jam, Jepang berhasil:

  • Menenggelamkan atau merusak total 21 kapal, termasuk kapal perang besar seperti USS Arizona dan USS Oklahoma.
  • Menghancurkan sekitar 188 pesawat militer.
  • Membunuh lebih dari 2.400 orang Amerika, termasuk tentara dan warga sipil, serta melukai lebih dari 1.000 orang lainnya.

Namun, serangan tersebut gagal menghancurkan target penting seperti kapal induk Amerika Serikat, yang kebetulan tidak berada di pelabuhan saat itu.

8 Desember 1941: Reaksi Amerika Serikat

Keesokan harinya, 8 Desember 1941, Presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt menyampaikan pidato bersejarah di depan Kongres, menyebut serangan itu sebagai “a date which will live in infamy” (tanggal yang akan hidup dalam kenistaan). Dalam waktu kurang dari satu jam setelah pidato tersebut, Kongres dengan suara mayoritas besar menyetujui deklarasi perang terhadap Jepang. Ini menandai secara resmi keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Dunia II, setelah sebelumnya berusaha menjaga sikap netral.

Motivasi Jepang dan Efek Strategis

Jepang melancarkan serangan ini sebagai langkah preventif untuk melemahkan potensi ancaman dari Amerika Serikat, yang dianggap akan menghalangi ekspansi Jepang ke wilayah Pasifik dan Asia Tenggara. Jepang saat itu membutuhkan sumber daya alam seperti minyak, yang ingin dikuasainya melalui invasi ke wilayah-wilayah kaya sumber daya seperti Indonesia (Hindia Belanda) dan Malaysia.

Namun, efek strategis serangan ini justru berbalik arah. Alih-alih melemahkan Amerika, serangan ini:

  1. Membuat Amerika Serikat bersatu dalam perang, mengubah opini publik yang sebelumnya cenderung menolak keterlibatan militer.
  2. Memicu Perang Pasifik, yang akhirnya menggiring kekalahan Jepang pada tahun 1945.

Dampak Global

Deklarasi perang Amerika Serikat pada 8 Desember juga memicu reaksi berantai dalam konflik global. Pada 11 Desember 1941, sekutu Jepang, yaitu Jerman dan Italia, mendeklarasikan perang terhadap Amerika Serikat, yang kemudian dijawab dengan deklarasi serupa oleh AS. Hal ini menjadikan Perang Dunia II semakin meluas, dengan Amerika memainkan peran kunci dalam kemenangan Sekutu.

Peringatan dan Warisan

Hari-hari seputar serangan ke Pearl Harbor dan deklarasi perang Amerika Serikat kini diperingati sebagai bagian penting dari sejarah Perang Dunia II. Di Amerika Serikat, 7 Desember dikenal sebagai Hari Peringatan Pearl Harbor untuk menghormati mereka yang gugur dalam serangan tersebut.

Selain itu, peristiwa ini menjadi pengingat betapa konflik global dapat dipicu oleh tindakan agresif dan pentingnya diplomasi untuk mencegah eskalasi perang di masa depan.

Tanggal 8 Desember 1941 menandai momen bersejarah dalam Perang Dunia II ketika Amerika Serikat secara resmi menyatakan perang terhadap Jepang. Peristiwa ini tidak hanya mengubah jalannya perang, tetapi juga mencetak babak baru dalam sejarah dunia, dengan Amerika Serikat akhirnya memainkan peran dominan dalam konflik global dan membentuk tatanan dunia pasca-perang.(Sei)