Berita UtamaSukabumi

Tanggul Sungai Cikalong di Kabupaten Sukabumi Jebol Berkali-kali, Pemerintah Tidak Serius

×

Tanggul Sungai Cikalong di Kabupaten Sukabumi Jebol Berkali-kali, Pemerintah Tidak Serius

Sebarkan artikel ini
BANJIR BANDANG SUKABUMI
BANJIR: Kampung Ciuyuhan RT 02, RW 09, Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi terkena banjir bandang. Foto:Istimewa

SUKABUMIKU.id– Banjir bandang terus terjadi di Kampung Ciuyuhan RT 02, RW 09, Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Banjir tersebut diakibatkan oleh jebolnya tanggul tanah bantaran aliran sungai Cikalong.

Kejadian ini bukan pertama kalinya, warga pun kesal tidak ada perhatian serius untuk menyelesaikan jebolnya tanggul sungai Cikalong ini.

Warga Desa Taman Jaya, Romil mengatakan Banjir bandang yang sudah terjadi belasan kali tesebut hingga kini belum pernah mendapat penanganan serius dari pemerintah daerah ataupun unsur terkait lainnya.

Diungkapkannya, peristiwa banjir bandang pertama kali terjadi sejak malam takbir Idul Fitri 1443 H atau bulan Mei 2022 lalu, dan hingga kini banjir masih terus terjadi ketika turun hujan deras.

“Pertama kalinya banjir pas mau malaman takbir hari raya idul fitri, berarti udah 4 bulan lebih masih terus terjadi sampai sekarang ini,” ungkap Romil Rabu, (14/9).

“Sampai hari ini sudah ke 15 kalinya sejak idul fitri itu, sempat kemarau 3 bulan, terjadi lagi 2 hari kebelakang kemarin,” sambungnya.

Masih kata Romil, dampak dari banjir dari meluapnya air aliran sungai Cikalong sudah menimbulkan ambruknya 1 unit rumah warga hingga mengalami rusak parah, sementara satu unit rumah warga lainnya mengalami rusak sedang, tidak hanya itu satu bangunan masjid juga terendam sampai satu lutut orang dewasa di dalam masjid.

“Belum lagi dampak lain puluhan hektare sawah kebanjiran, puing-puing rumah juga kebawa ke sawah,” jelasnya.

Untuk itu, kata Romil warga di kampung Ciuyuhan berharap ada penanganan dari pemerintah dengan segera, karena tanggul sungai Cikalong yang saat ini bukan dari batu mudah jebol saat terjadi hujan deras ataupun diterjang derasnya air sungai.

“Jadi gak kuat menahan air terlalu gede, ada kemarin pak Dewan ke sini meninjau mudah mudahan ada realisasinya,” pungkasnya. (Ky/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *