Berita SukabumiSejarah

Tanjakan Dini Geopark Ciletuh Sukabumi Menyimpan Kisah Misteri

×

Tanjakan Dini Geopark Ciletuh Sukabumi Menyimpan Kisah Misteri

Sebarkan artikel ini
Geopark Ciletuh
Keindahan Geopark Ciletuh. Foto:Sukabumiku.id

SUKABUMIKU.id— Siapa sangka dibalik penamaan tanjakan dini di daerah Giri Mukti Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi, menyisakan peristiwa yang tragis. Bagi anda yang sudah merasakan sensasi ngaspal di jalan menuju kawasan wisata taman bumi Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, pastilah anda akan merasakan kondisi jalan penuh kelok dan naik turun tatkala melewati sejumlah tanjakan di jalan itu.

Dari sekian tanjakan yang ada di lintasan jalan sepanjang 33 kilometer itu, membentang mulai dari daerah Loji Kecamatan Simpenan hingga ke Pantai Palangpang Desa Ciwaru Kecamatan Ciemas. ternyata ada satu nama tanjakan yang memiliki cerita pilu nan tragis. Ya itu adalah tanjakan Dini,

Tanjakan Dini, sebuah tanjakan yang memiliki tingkat kecuraman tinggi apabila dibandingkan dengan tanjakan-tanjakan lain. Entah siapa yang kali pertama menyematkan tanjakan itu dengan sematan nama tanjakan Dini. Seketika tanjakan itu kini populer dengan sebutan tanjakan Dini.

Baca Juga: Ini Sosok Emak Barbar dan Sean Bule Youtuber asal Jampang Sukabumi

Kata Dini untuk tanjakan dini itu ternyata tidak lain nama seorang ibu muda yang diperkirakan berusia 33 tahuan asal warga Desa Girimukti Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi. Sebelum disebut tanjakan Dini, konon menurut warga sekitar, tanjakan itu awalnya dikenal dengan tanjakan Legok. Penyebutan tanjakan Dini berawal dari kisah pilu, Dini yang saat itu tengah hamil tujuh bulan.

Kala itu Dini tewas seketika bersama jabang bayi yang dikandungnya di tanjakan tersebut. Dia bersama sanak familinya mengalami kecelakaan, sekitar dua hari setelah Idul Fitri 2017. Dini tewas dalam kecelakaan tunggal karena mobil bak terbuka jenis colt mini L 300 yang ia tumpangi jalan di tanjakan yang waktu itu masih berlantai tanah, terbalik dan jatuh ke jurang lantaran tidak mampu menapaki tanjakan tersebut. Ia mengalami luka cukup parah dan pendarahan hebat.

Baca Juga: Lestarikan Sungai Cipeundeuy, Kader Muda Gerindra Sebar Ratusan Ribu Udang Galah

Dari kejadian tragis itulah, tanjakan itu dikenal tanjakan Dini bukan lagi tanjakan Legok. Keluarga Dini pun sudah mengetahui kalau nama anaknya oleh masyarakat dijadikan sebuah nama tanjakan. Nama tanjakan Dini juga oleh sebagian masyarakat memiliki pesan dan makna tersirat. Yakni, kalau melewati tanjakan itu, para pengendara harus lebih ekstra hati-hati karena tanjakan itu dirasa tanjakan paling ekstrem. (Zota/*)