Berita SukabumiPariwisataSukabumi

Wahana Flying Fox di Situgunung Sukabumi Ancam Ekosistem Lutung Jawa

×

Wahana Flying Fox di Situgunung Sukabumi Ancam Ekosistem Lutung Jawa

Sebarkan artikel ini
Flying-Fox-Sukabumi
ILUSTRASI: Seorang pengunjung saat menikmati wahana Flying Fox . Foto: istimewa

SUKABUMIKU.id – Sejumlah penggiat lingkungan di Sukabumi menilai keberadaan wahana flying fox Situgunung di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNNGP) Sukabumi bisa mengancam ekosistem satwa dilindungi yang berada di kawasan konservasi.

Baca Juga: Geng Motor Resahkan Warga, Ugal-Ugalan di Jalan Pabuaran Sukabumi Sambil Acungkan Sajam

Pasalnya, flying fox situgunung yang dibangun oleh PT Pontis Aqua Vivam ini memanjang dan melintasi hutan damar yang merupakan tempat habitat lutung jawa hingga surili.

Peneliti Primata Sekaligus Ketua Umum Sukabumi Hijau Dede rizal mengatakan, hutan damar yang berada di kawasan TNNGP tepatnya di danau Situgunung merupakan salahsatu habitat alami beberapa satwa liar diantaranya primata seperti lutung jawa, surili dan beberapa hewan lain yang dilindungi.

“Lutung jawa ini misalnya, termasuk kepada hewan langka, berdasarkan Peraturan Pemerintaha no. 7/1999 termasuk kedalam satwa di lindungi, CITES memasukan dalam kategori Appendix II. IUCN menetapkan bahwa lutung jawa ini termasuk vurnerable atau rentan kepunahan, artinya satwa ini penting bagi alam,” ujarnya.

Sehingga sambung dia, jika wahana itu diaktivasi tentunya akan mengganggu keberadaan atau habitat lutung. Misalnya, akan ada perubahan perilaku pada lutung jawa setelah adanya kunjungan manusia. Belum lagi pengaruh sampah, dan makanan manusia.

“Sangat disayangkan wahana yang dibuat saat ini oleh PT Pontis apalagi berdekatan dengan habitat lutung jawa. Karena adanya peluang kunjungan manusia ke habitatnya, dan ini dapat menyebabkan beberapa pengaruh kepada kondisi habitat lutung jawa dan satwa lainnya,” paparnya.

Dia pun meminta, pihak pengelola untuk tidak mementingkan keuntungan dan bisnis semata. Pasalnya, dampak yang ditimbulkan nantinya akan sangat mengancam keberadaan satwa dilindungi hingga merusak wilayah konservasi.

Baca Juga : Karang Kontol di Ciletuh Sukabumi Bikin Heboh, Begini Mitosnya

“Menurut saya wisata yg baik adalah wisata yg berkelanjutan yg tidak melupakan unsur kepentingan alam (konservasi), wisata saat ini apalagi jaraknya dekat dengan kawasan hutan dan satwa liar harus harmonis tanpa mementingkan hanya unsur bisnis atau ekonomi saja,” pungkasnya.

Sesuai informasi yang berhasil dihimpun, PT Pontis Aqua Vivam membangun wahana baru Flying Fox di wisata Situ Gunung di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.

Wahana flying fox dibangun dua bulan lalu setelah pembukaan Jembatan Lembah Purba sepanjang 515 meter dengan tinggi 160 meter.

Start atau titik meluncurnya flying fox tersebut berada di tower dekat restoran dan Jembatan Lembah Purba lalu melintasi danau Situ Gunung dan finish di sekitar danau. (Ky)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *