SUKABUMIKU.id – Pada Maret 2025, aparat penegak hukum berhasil mengungkap 59 titik ladang ganja yang tersebar di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Ladang-ladang ganja ini diperkirakan memiliki luas sekitar 1 hektar dan tersembunyi di area konservasi yang sulit dijangkau.
Penemuan ini berawal dari penggunaan drone, yang membantu tim investigasi mengidentifikasi lokasi-lokasi penanaman ganja tersembunyi di kawasan hutan pegunungan.
Setelah mendapatkan koordinat pasti, tim gabungan yang terdiri dari kepolisian, BNN, dan petugas Balai Taman Nasional langsung melakukan penyisiran darat untuk memastikan temuan tersebut.
6 Warga Jadi Tersangka, Pemasok Masih Buron
Dari hasil penyelidikan, kepolisian telah menetapkan enam warga Desa Argosari, Kecamatan Senduro, sebagai tersangka. Mereka diduga kuat sebagai pelaku penanaman dan perawatan ladang ganja di kawasan konservasi ini.
Selain itu, pihak berwenang juga sedang memburu seorang buronan bernama Edi, yang disebut sebagai pemasok bibit ganja kepada para tersangka. Sosok Edi diketahui bekerja sebagai pedagang sayur, namun memiliki jaringan luas dalam peredaran narkotika di daerah tersebut.
Upaya Penegakan Hukum dan Pelestarian Kawasan
Penemuan ladang ganja di kawasan TNBTS ini menyoroti pentingnya pengawasan dan kerja sama antara aparat keamanan serta masyarakat dalam menjaga kelestarian taman nasional dari aktivitas ilegal.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga menegaskan bahwa kasus ini tidak ada kaitannya dengan pembatasan penggunaan drone di TNBTS, yang sebelumnya diberlakukan untuk alasan keamanan dan konservasi.
Masyarakat diimbau untuk segera melaporkan aktivitas mencurigakan yang berpotensi merusak lingkungan atau melanggar hukum. Sementara itu, aparat penegak hukum terus berupaya memberantas peredaran narkotika serta memastikan kawasan taman nasional tetap terlindungi.
Untuk perkembangan lebih lanjut, pantau terus informasi dari sumber resmi.(Sei)
