SUKABUMIKU.id— Kota dan Kabupaten Sukabumi sudah sepekan ini terus diguyur hujan, tiga hari kebelakang ini kondisi hujan hampir terjadi siang sampai malam. Tentunya kondisi ini membuat cuaca di Sukabumi terasa dingin tidak seperti biasanya.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) suhu udara di Kota dan Kabupaten Sukabumi mencapai 21 derajat Celcius. Kondisi ini terjadi di pagi hari, kalau di siang hari suhu cuaca bisa mencapai 30 derajat celcius.
Dilansir dari id.weatherspark.com, Suhu rata-rata di Sukabumi di musim hangat berlangsung selama 2,7 bulan, dari 17 Agustus sampai 8 November, dengan suhu tertinggi harian rata-rata di atas 29°C. Bulan terpanas dalam setahun di Kota Sukabumi adalah Mei, dengan rata-rata suhu terendah 29°C dan tertinggi 20°C.
Baca Juga : Nelayan Palabuhanratu Sukabumi Milih Parkir, Akibat Cuaca Ekstrem
Musim dingin berlangsung selama 2,0 bulan, dari 25 Desember sampai 24 Februari, dengan suhu tertinggi harian rata-rata di bawah 27°C. Bulan terdingin dalam setahun di Kota Sukabumi adalah Januari, dengan rata-rata terendah 20°C dan tertinggi 27°C.
BMKG pun merilis Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada pagi hari, kondisi ini terjadi di wilayah Kab dan Kota Bogor, Kab dan Kota Bekasi, Kota Depok, Kab Karawang, Kab Cianjur, Kab Indramayu, Kab Subang. Kab dan Kota Cirebon, Kab dan Kota Sukabumi. Pada waktu siang hingga malam hari di wilayah Kab dan Kota Bogor, Kota Depok, Kab da Kota Bekasi, Kab dan Kota Sukabumi, Kab Cianjur, Kab Karawang, Kab Subang, Kab Purwakarta, Kab Bandung Barat, Kota Cimahi, Kab dan Kota Bandung, Kab Majalengka, Kab Garut, Kab dan Kota Tasikmalaya, Kab Sumedang, Kab Ciamis, Kab Pangandaran, Kota Banjar, Kab Indramayu, Kab Kuningan, Kab dan Kota Cirebon.
Penyebab Cuaca Eksrem
Penyebab cuaca ekstrem Dilansir dari Kompas.com (04/02/2022), Kepala Bidang informasi Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab menjelaskan bahwa cuaca ekstrem di Indonesia disebabkan oleh dua hal. Pertama, cuaca ekstrem dapat terjadi karena puncak musim penghujan yang sedang terjadi. Kedua, cuaca ekstrem juga dapat terjadi karena adanya aktivitas dinamika atmosfer di mana indonesia merupakan daerah pertemuan air dan memiliki penguapan yang kuat.
Sementara dikutip dari laman repo.itera.ac.id, penyebab terjadinya cuaca ekstrem adalah karena adanya Monsun Asia dimana adanya angin yang berhembus secara periodik dari Benua Asia menuju Benua Australia yang melewati Indonesia.
Faktor lain yaitu adanya suhu hangat permukaan laut di Indonesia dan sekitarnya yang memicu kondensasi menjadi awan hujan dan fenomena gelombang atmosfer. Gelombang atmosfer inilah yang kemudian dapat meningkatkan potensi udara basah di sejumlah wilayah di Indonesia yang menyebabkan hujan dan cuaca ekstrem. (Ky)
