Berita Utama

Ketua PGRI Kota Sukabumi Angkat Bicara Soal Kasus Guru Cabul yang Viral: Pastikan Bukan Anggota PGRI

×

Ketua PGRI Kota Sukabumi Angkat Bicara Soal Kasus Guru Cabul yang Viral: Pastikan Bukan Anggota PGRI

Sebarkan artikel ini
Ketua PGRI Kota Sukabumi
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Sukabumi, Roni Abdurahman,

SUKABUMIKU.id — Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Sukabumi, Roni Abdurahman, akhirnya angkat bicara terkait kasus dugaan pencabulan oleh seorang oknum guru di salah satu sekolah yang tengah viral di media sosial dan masyarakat.

Dalam pernyataannya, Roni menegaskan bahwa guru yang bersangkutan bukanlah anggota aktif PGRI.

“Kami dari PGRI sangat prihatin dengan adanya kejadian ini, terlebih karena pelaku disebut-sebut sebagai seorang guru. Namun, perlu kami tegaskan bahwa yang bersangkutan bukan lagi anggota PGRI sejak April 2021,” ujar Roni kepada Sukabumiku.id pada Kamis 17 April 2025.

Namun, terkait penanganan kasus ini, lanjut dia PGRI menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang.

“Kami menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan penanganan dari instansi pembina guru, dalam hal ini berada di bawah wilayah KCD 5 Jawa Barat. Karena status pelaku juga merupakan ASN, tentu ada aturan dan sanksi disiplin tersendiri sesuai undang-undang,” jelasnya.

Roni juga menyoroti pentingnya kehati-hatian dalam menyikapi informasi yang beredar luas di media sosial. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak langsung menyimpulkan atau mengaitkan kejadian ini dengan institusi tertentu sebelum ada kejelasan hukum.

“Di internal PGRI sendiri, kami terus mengingatkan para anggota melalui berbagai pertemuan dan grup komunikasi agar senantiasa menjaga etika profesi dan menjauhi tindakan yang mencoreng nama baik guru. Apalagi di era digital ini, hal sekecil apa pun bisa langsung viral, meski belum tentu valid,” tambahnya.

Saat ini, PGRI Kota Sukabumi tercatat memiliki sekitar 1.500 anggota aktif dari total kurang lebih 3.000 guru yang ada di wilayah tersebut.

“Kami akan terus melakukan edukasi internal, agar para anggota PGRI tetap menjunjung tinggi profesionalisme dan menjaga kepercayaan masyarakat,” pungkas Roni. (Ky)