SUKABUMIKU.id— Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi mengunjungi pemerintah Daerah Kabupaten Garut pada Kamis (28/11/2024). Dalam kunjungan tersebut DPRD Kabupaten Sukabumi berbagi pengalaman dan strategi dalam pengelolaan sektor pariwisata.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Ferry Supriyadi menyebutkan, kunjungan ini bertujuan untuk memahami langkah-langkah Kabupaten Garut dalam mengembangkan sektor pariwisata melalui regulasi dan intervensi kebijakan. Hal ini diharapkan mampu mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor pariwisata.
Garut menjadi salah satu contoh daerah yang berhasil mengembangkan wisata. Potensi Sukabumi sebenarnya juga besar, sehingga melalui studi banding ini pihaknya ingin mengeksplorasi cara untuk memaksimalkan potensi tersebut.
“Dan salah satu yang mungkin kami lihat wisatanya bisa berkembang adalah Garut, di sisi lain juga dari sisi pendekatan sejarah, teritorial, potensi juga administratif, Garut dengan Sukabumi tidak berbeda jauh,” ucapnya.
Ferry menambahkan, Komisi IV DPRD Sukabumi yang saat ini didominasi anggota baru ingin melihat langsung pengelolaan destinasi wisata di Garut. Selain itu, pihaknya akan terus menjalin komunikasi untuk mendukung pengembangan pariwisata berbasis potensi lokal, seperti Gunung, Rimba, Laut, Pantai, dan Seni Budaya (Gurilaps).
“Tentu akan ada obrolan lanjutan yang akan menentukan langkah-langkah, salah satunya langkah tersebut,” ujarnya.
Melalui kunjungan kerja ini, diharapkan sinergi antara Kabupaten Garut dan Kabupaten Sukabumi dapat semakin kuat, sehingga mampu memaksimalkan potensi wisata dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah masing-masing.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Sekretariat Daerah Kabupaten Garut Bambang Hafidz menjelaskan, bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya saling belajar dan bertukar pikiran antara kedua daerah. Fokus pembahasan mencakup rencana induk pengembangan kepariwisataan serta potensi yang bisa dikembangkan bersama.
Bambang menyatakan, banyak hal positif di Garut yang bisa diadopsi oleh Sukabumi, seperti festival kuliner, termasuk Festival Baso Aci, serta pengembangan desa wisata. Hal ini bisa menjadi inspirasi untuk diterapkan di Kabupaten Sukabumi, begitu pun sebaliknya.
“Mereka ingin menerapkan di sana, kemudian terkait dengan pengembangan desa wisata yang ada di Kabupaten Garut,” katanya. (Wonk/*)