SUKABUMIKU.id – Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Sukabumi mencatat sedikitnya 2050 orang terjangkit HIV Aids sepanjang priode tahun 2000 sampai 2022.
Sekretaris Komisi Penanggualngan Aids (KPA) Kota Sukabumi, Fifi Kusuma Jaya mengatakan dari jumlah tersebut 45% merupakan warga Kota Sukabumi.
“Untuk sekarang ini, yang terinfeksi HIV Aids kebanyakan dari sex laki-laki, itu mencapai 50 persen dan di dominasi oleh usia 25 sampai 29 tahun,” kata dia saat peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2022 tingkat Kota Sukabumi di ruangan bioskop Moviplex Kota Sukabumi, Kamis (01/12/22).
BACA JUGA: Modus Licik 3 Pria di Sukabumi, Keliling SPBU Sedot BBM Subsidi Pakai Mobil Box Modifikasi
Fifi menjelaskan, KPA mencatat rata-rata pertahun terjadi penambahan sebanyak 167 orang terjangkit HIV. Mereka terjangkit virus itu di akibatkan dari sex bebas, dan pemakai jarum suntik.
“Kebanyankan itu orang luar bukan asli Kota Sukabumi, kemudian dari jumlah keseluruhan sudah ada yang meninggal, dan meninggalnya di akibatkan malas minum obat dan pengecekan secara rutin,” sambungnya.
Dengan jumlah tersebut lanjut dia, KPA terus melakukan pencengahan, dan berkordinasi dengan semua unsur, untuk memutus matarantai sehingga tidak muncul kasus-kasus baru.
“Kami lebih menggencarkan pencegahanya, dan teman-teman rumah sakit dihilirnya. Kemudian kami pun ada kegiatan yang namanya, aku bangga aku tau (ABAD) itu dilakukan langsung ke kampus dan ke sekolah, supaya tahu bahwa Hiv Aids tidak menular melalui keringat dan air liur, tetapi bisa menularnya dari sex,” paparnya.
Sementara itu Wali Kota Sukabumi mengajak semua pemangku kepentingan untuk fokus melirik permasalahan Aids yang mengalami kenaikan begitu signifikan.
BACA JUGA: Satpol PP Kota Sukabumi Terjunkan Puluhan Anggota Bantu Korban Gempa di Pelosok Cianjur
“Saya mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan untuk pentahelix kembali melirik lagi permasalahan AIDS ini, pasca 32 bulan kita disibukan dengan pandemi karena tidak bisa dipungkiri HIV AIDS mengalami kenaikan secara signifikan dan perlu waspada,” ujar Fahmi Kepada Radar Sukabumi, usai kegiatan di Movivilex, Kamis, (1/12).
Dia berharap semua elemem terlibat, menggencarkan sosialisasi atau edukasi terhadap masyarakat, sebagai langkah preventif bahaya HIV AIDS.
“Harapanya tentu masyarakat teredukasi dengan baik, pertama tidak ada diskriminasi tidak ada intimidasi, kemudian yang terpenting bagaimana kita ingin memutus mata rantai sehingga tidak ada kasus baru dan tidak ada kematian akibat HIV Aids,” pungkasnya. (Ky)